Pengurangan kemiskinan merupakan tujuan penting yg ingin dicapai oleh pemerintah di berbagai negara. Oleh krn itu pemerintah memerlukan alat yg dpt digunakan untuk memperkirakan tingkat kemiskinan dan meramalkan pengaruh dr suatu kebijakan yg akan diambil terhdap tingkat kemiskinan. Tersedianya alat semacam ini akan memungkinkan pemerintah melakukan pilihan kebijakan yg memberikan dampak terbesar terhadap kemiskinan. Sementara itu , perumusan arah , kebijakan dan langkah-langkah penurunan kemiskinan selain sangat penting utk perumusan RPJM 2010-2014 jg sangat penting dlm mempercepat kontribusi dan partisipasi Ind dlm pencapaian tujuan Milenium (MDG). Dlm kurun waktu RPJM 2004 - 2009, telah dilakukan penyempurnaan dan penataan kebijakan dan program serta kondisi penanggulangan kemiskinan . Seluruh penyempurnaan ini sdh dpt menurunkan kemiskinan sampai tingkat sebelum masa krisis. Tingkat kemiskinan pd th 2008 mencapai 15,4 persen , masih jauh dr penurunan yg disyaratkan dlm MDG. Meskipun dengan ukuran MGD US 1/kapita/hari, Ind. sdh mencapai target MDG tujuan penurunan kemiskinan pd th 2005. Meskipun dengan demikian , penanggulangan kemiskinan masih menghadapi masalah: (i)penurunan kemiskinan semakin lambat tanpa didukung pertumbuhan ekonomi pd bidang yg menyerap tenaga kerja dan efektif menurunkan kemiskinan (ii) masih terjadi kesenjangan tingkat kemiskinan antar provinsi yg sangat beragam . Sementara itu tantangan penurunan kemiskinan menghadapi globalisasi yg memberikan kerentanan lebih besar bagi perekonomian dan penghidupan masyarakat miskin serta perubahan iklim yg jg memberi tantangan besar pd perdesaan dimana masyarakat miskin sebagian besar berada. Hasil analisa memberikan rekomendasi bahwa arah dan kebijakn kedepan dlm rangka meningkatkan efektivitas & mempercepat penurunan kemiskinan adalah : (a) Pembangunan ekonomi dirahkan pd kegiatan yg efektif meyerap tenaga kerja & berdampak pd peningkatan bagi masyarakt miskin (b) kebijakan program yg bersifat berpihak & langsung dengan penurunan kemiskinan ditujukan untuk menjangkau dan melayani masyarakat miskin dengan lebih baik (better reaching melalui :(i) Melengkapi kebijakan penaggulangan kemiskinan khususnya kebijakan yg berpihak untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat miskin (better serving); (ii) menyempurnakan targeting program. Hal ini penting krn hampir semua sektor memiliki program yg dirahkan baik langsung mau tidak langsung utk penurunan kemiskinan & khususnya diarahkan kpd masyarakat miskin ;(iii) Better mechanism bahwa dengan keterlibatan berbagai pihak baik ditingkat nasional paupun darah & antara pemerintahan (pemerintah & DPR/D) & pealaku usaha , masyarakat miskin serta lembaga swadaya masyarakat, diperlukan adanya mekanisme yg jelas & disepakati bersama , serta lembaga yng kompeten & instrumen yg baik & sumberdaya manusia yg berkualitas. (c) Dukungan adanya pembangunan daerah yg memperhatikan penataan & pengembangan: (i) sektor informal yg menjadi sumber penghidupan masyarakat miskin & menjadi stepping stone bagi masyarakat miskin untuk keluar dr kemiskinan dan (ii) pembangunan perdesaan terutama infrastruktur perdesaan, baik fisk & non fisik , untuk berkembangnya diversifikasi usaha perdesaan yg sangat menentukan & memberi cara peningkatan pendapatan bagi masyarakat miskin.