Tesis ini mempergunakan pendekatan non parametik yaitu DEA untuk mengukur efisiensi kinerja dari puskesmas-puskesmas di Kota Semarang pada tahun 2009. Input yang dipergunakan dalam penghitungan DEA ini adalah pasokan obat, staf medis dokter, staf medis perawat dan bidan, staf medis lain-lain dan staf pendukung. Sedangkan ukuran output yang dipergunakan didasarkan pada hasil yang dicapai pada peserta KB baru, pasien Tuberculosa (TB) yang tertangani, Rata-rata bayi dan balita yang mendapat suplemen Vitamin A 2 kali, rata-rata bayi dengan imunisasi lengkap, ibu nifas yang mendapat suplemen Vitamin A, dan pasien gigi baru. Pengolahan data DEA yang dilakukan dengan menggunakan asumsi VRS (Model BCC) dan orientasi input. Hasil penelitian adalah sebanyak 30 (81.08%) dari 37 puskesmas di Kota Semarang memberikan kinerja yang efisien berdasarkan asumsi VRS, namun terdapat 9 puskesmas yang efisien secara default.
These study used Data Envelopment Analysis (DEA) method of non parametric approach to measured efficiency of Semarang`s public health-centers in Semarang in 2009. The input variables used in DEA`s calculation of these paper included medicines, medical staff of doctors, medical staff of nurses and midwifes, other medical staff and health centre`s co-workers. The Output data included number of TB patients treated, average fully immunized children, number of Family planning new members, average children and babies with given two dosages of Vitamin A, mother in postnatal condition with given Vitamin A and number of new dental-patients. Efficient score calculated under assumed VRS and inputoriented. The findings showed that out of 37 health centres, 30 (81.08%) were identified as technically efficient assumed VRS, which 9 of 30 were efficient by default.