Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perubahan struktur industri berorientasi ekspor dan menganalisis sumber perubahan output industri pengolahan berorientasi ekspor. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa kebijakan industrialisasi di Indonesia sudah dilakukan sejak 1966. Kebijakan tersebut dapat dibedakan dalam tiga tahap. Tahap pertama: 1965-1975, kebijakan industrialisasi pada periode ini bercirikan strategi substitusi Impor dan liberalisasi ekonomi yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Tahap kedua: 1975-1981, kebijakan industrialisasi pada tahap ini masih berciri strategi substitusi impor disertai dengan tindakan pemerintah melakukan proteksi dan subsidi terhadap modal domestik dan investasi asing Iangsung. Upaya ini dilakukan untuk peningkatan ekspor non migas. Hasil dari kebijakan industrialisasi dalam dua tahap tersebut adalah pertumbuhan produk domestik bruto yang tinggi. Tahap ketiga dimulai pada tahun 1982 sampai 1997. Pada tahap ini, dengan Iatar belakang harga minyak dunia yang jatuh dan resesi ekonomi internasional, kebijakan yang diterapkan adalah industrialisasi berorientasi ekspor.
Dari periode 1966-1997 telah terjadi perubahan struktur ekonomi yang sangat substansial, pola perdagangan dan formasi - industri. Semua perubahan ini juga menyebabkan pola perdagangan Indonesia dan kebijakan industrialisasi. Mulai dari strategi substitusi impor, proteksi sektor pertanian pada 197O-an hingga Iiberalisasi perdagangan dan keuangan pada tahun 1980. Kegiatan perdagangan nasional menjadi komponen yang penting bagi perekonomian Indonesia. Proses industrialisasi berlangsung cepat dari industri pengolahan yang menghasilkan niiai tambah yang rendah ke nilai tambah yang tinggi dan dari industri primer ke industri padat tenaga kerja dan padat modal.
Dengan menggunakan metode dekomposisi faktor perubahan output, dapat dievaluasi faktor apa saja yang dominan kontribusinya terhadap perubahan output. Dengan demikian dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perubahan output sektor industri pengolahan tersebut. Dengan memanfaatkan kelebihan karakteristik Tabel Input Output, metode dekomposisi faktor perubahan output akan memberikan penjelasan secara kuantitatif sumber-sumber perubahan output dari sisi permintaan.
Hasil yang diperoleh rnenunjukkan bahwa faktor ekspansi ekspor merupakan sumber yang dominan kontribusinya terhadap perubahan output. Sementara itu ekspansi permintaan domestik yang terdiri dari konsumsi dan investasi menjadi faktor yang memberi kontribusi negatif terhadap perubahan dan pertumbuhan sektor industri pengolahan.