Salah satu sumber bahan baku dari bioethanol yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah bagas, limbah padat industri gula. Jawa Timur merupakan lokasi yang tepat sebagai lokasi pengembangan, dikarenakan terdapat banyak pabrik gula. Hingga saat ini belum ada pembangunan industri bioetanol berbahan baku bagas. Oleh karena itu pada penelitian ini dampak ekonomi yang meliputi dampak langsung, tidak langsung, imbasan (induced) dan keterkaitan dari industri bioetanol berbahan bagas tersebut diteliti. Dampak langsung penyerapan tenaga kerja dilakukan dengan studi langsung ke lapangan dan menggunakan metode input output sebagai suatu pendekatan untuk mendapatkan nilai dampak tidak langsung dan dampak imbasan untuk industri bioethanol terhadap perekonomian.
Dari hasil penelitian berdasarkan kapasitas produksi tebu tahun 2006 didapatkan dampak langsung Fase Pre Treatment (fase awal) dengan menggunakan kapasitas produksi tebu tahun 2006, dapat menyerap tenaga kerja sebesar 1872 orang pekerja. Fase treatment (pabrikasi) adalah sebanyak 93 orang pekerja. Nilai untuk pengaruh tidak langsung industri bioetanol adalah sebesar 0,0069. Nilai untuk induced effect industri bioetanol adalah sebesar 1,9998. Nilai keterkaitan kebelakang untuk sektor industri bioetanol adalah sebesar 1,0198, dan sektor industri yang paling mempengaruhi adalah industri barang mineral bukan logam. Nilai keterkaitan ke depan untuk sektor industri bioetanol adalah sebesar 1,0263, dan sektor industri yang paling dipengaruhi adalah sektor perdagangan.
One source of raw material of bioethanol, which is potential to develop is bagasse, bagasse is the solid waste of sugar industry. East Java is an appropriate location as the location of development, because there are many sugar factories. Until now there has been no development of bioethanol industry bagasse raw material. Therefore in this study the economic impacts of the bioethanol industry are made from bagasse investigated. As for the effects to be studied is the impact of direct, indirect, induced (induced) and linkages. The direct impact of labor absorption by direct studies into the field and use the input output method as an approach to get the value of the indirect impact and induced impact on the economy for the bioethanol industry. The data used is Table Input Out Put, East Java in 2006, with 66 sectors.
From the results of research on sugarcane production capacity in 2006 showed a direct impact phase pre treatment using sugarcane production capacity in 2006, can absorb labor by 1872 workers. treatment phase (fabrication) is as many as 93 workers. Value for indirect influence bioethanol industry amounted to 0.0069. The value for the bioethanol industry is the effect induced by 1.9998. The value of backward linkages for the bioethanol industry sector amounted to 1.0198, and industrial sectors most affected were non-metallic mineral products industry. Forward linkage value for the bioethanol industry amounted to 1.0263, and industrial sectors most affected were the trade sector.