Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kinerja gu SD yang bergender wanita dalam menjalankan perannya sebagai instruktur pengentasan buta aksara. Penelitian dilaksanakan di 3 Kecamatan di Kabupaten Tangerang: Neglasari, Pinang dan Priok dimulai bulan September sampai dengan November 2007. Pengumpulan data dilaksanakan melalui pengamatan langsung dan wawancara naturalistik dengan penyandang buta aksara dan instruktur buta aksara yang diambil secara acak. wawancara naturalistik juga dilakukan terhadap Pengelola Sanggar Belajar , Pejabat Pemda , Pejabat subdinas Pendidikan Tingkat Kabupaten dan Ketua Kelompok Belajar untuk mendapatkan data tentang kelangsungan program pengentasan buta aksara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru SD masih tetap berperilaku sebagai sebagai guru SD pada saat menjalankan perannya sebagai instruktur buta aksara bagi kelompok orang dewasa, peserta program PBA lebih menyukai instruktur wanita dibanding laki-laki, dan peran Pemerintah daerah sebagai penyandang dana sangat dominan dalam memelihara kelangsungan program PBA di daerah. Disarankan agar para guru SD yang menjadi instruktur buta aksara merubah cara pendekatan pedagogik yang merupakan landasan metode pembelajaran bagi orang dewasa.