Tesis ini membahas tentang identitas masyarakat Kota Tarakan yang dilekatkan pada masa lalu melalui museum sejarah. Menggunakan historiografi lokal Industri pertabangan minyak bumi Tarakan tahun 1896 - 1940. Mendasarkan pada asumsi bahwa museum dapat berperan membentuk, memelihara dan melindungi identitas masyarakat dan sejarah lokal suatu daerah. Museum dapat berperan sebagai "cultural bridge" yang menghubungkan masa lalu, masa sekarang dan harapan-harapan masa depan. Konsep ini menjadi dasar dalam memberi perhatian terhadap historiografi lokal Tarakan dalam penyusunan narasi yang dapat dipresentasikan dan dikomunikasikan melalui museum sejarah. Menggambarkan historiografi lokal yang diwakilkan pada industri pertambangan minyak sebagai representasi identitas kolektif masyarakat Tarakan yang dilekatkan pada masa lalu. Cara ini dimaksudkan agar masyarakat lokal Tarakan dapat memahami masa lalu mereka dan lingkungannya dilindungi dan dirawat melalui museum sejarah.
This thesis discusses community identity of Tarakan City that is attached to the past through the historical museum. Using local historiography of petroleum mining industry of Tarakan in period 1896-1940. Basing on the assumption that the museum can play roles to form, preserve and protect the community identity and local history of a region. Museums can play a role as a "cultural bridge" that connects past, present and future expectations. These concepts form the basis of high-paying attention to local historiography of Tarakan in the preparation of narrative that can be presented and communicated through a history museum. Describing the local historiography which is represented on oil mining industry as the representation of community identity and Tarakan City that is attached to the past. These methods due to local community of Tarakan in related to get to know about their past and the environment can be protected and preserved through history museum.