Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang dikembangkan oleh pemerintah mengacu pada gagasan yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdaya sekolah dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat. Partisipasi masyarakat diakomodir dalam suatu organisasi yang bernama Dewan Pendidikan pada tingkat Nasional sampai dengan Kabupaten/ Kota dan Komite Sekolah pada tingkat satuan pendidikan. Dalam tesis ini mendeskripsikan implementasi MBS pada dua satuan pendidikan di Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat (SDSN Cempaka Putih Barat 05 Pagi dan SDN Cempaka Putih Timur 05 Pagi).
Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor implementasi MBS masih kurang, terutama komunikasi. Demikian juga sumber daya di kedua satuan pendidikan kondisi cukup kontras. Sumber daya yang dimiliki oleh SDN Cempaka Putih Timur 05 Pagi kurang memadai, sedangkan sumber daya di SDSN Cempaka Putih Barat 05 Pagi relatif lebih memadai.
School Based Management (SBM) which developed by Government comes to the idea to provide school larger autonomy to manage its resources and to stimulate community?s participation under the educational board in national to county/ city level also school comittee on every schools. This thesis describes the SBM implemented on two school in Cempaka Putih Subdistrict, Central Jakarta (SDN Cempaka Putih Timur 05 Pagi and SDSN Cempaka Putih Barat 05 Pagi).
The result of this research indicates less implementation on some SBM factors, communication, also resources in each school which are contrastly different, SDN Cempaka Putih Timur 05 Pagi less adequate on resources than SDSN Cempaka Putih Barat 05 Pagi.