Pada era persaingan kompetitif dan globalisasi, pelanggan menuntut lebih banyak variasi atas suatu produk disertai dengan kualitas yang lebih baik pula diikuti dengan pelayanan yang cepat dan efektif. Namun tidak banyak ukuran kinerja yang ada saat ini untuk mengukur dan memonitor apakah produk dan service yang diberikan kepada pelanggan dilakukan secara efektif dan efisien. Organisasi membutuhkan metode pengukuran kinerja yang inovatif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dari suatu organisasi untuk menuju misi, visi, tujuan stratejik dari organisasi tersebut. Balanced Scorecard dikembangkan pertama kali oleh Robert Kaplan dan David Norton. Metode Balanced Scorecard menterjemahkan strategi organisasi ke dalam tujuan dari pengukuran kinerja, ukuran yang digunakan, target yang akan dicapai, dan initiatives yang diterjemahkan kedalam empat perspektif balanced scorecard yang seimbang dan saling berkaitan dengan konsep sebab akibat.
In today's competitive environment and globalized economy, customers are demanding more varieties and better quality products with faster and effective service delivery. Unfortunately, not many tools exist to measure and monitor the product and service effectively. Organizations require innovative methods of performance measurement, to asses their progress towards achieving organizational mission, vision, and strategic objectives. Developed by Robert Kaplan and David Norton, the balanced scorecard method translates an organisation?s strategy into performance objectives, measures, targets and initiatives. It is based on four balanced perspectives, and links them together with the concept of cause and effect.