Penelitian ini menggunakan non-linear interpolasi untuk mengestimasi kurva yield bulanan obligai pemerintah Indonesia (SUN). Data yang digunakan adalah data akhir bulanan yield obligasi pemerintah yang digunakan Bloomberg dalam Bloomberg yield curve untuk periode Januari 2007 - Mei 2010. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nelson Siegel dan Nelson Siegel Extended Svensson. Untuk menentukan kemampuan masing-masing model dalam menyerupakan yield actual dari obligasi pemerintah yang dijadikan benchmark maka digunakan Sum of Squared Residual (RSS) dan Root Mean Squared Error (RMSE) sebagai pengukur tingkat kesalahan (Error). Model yang paling baik adalah model yang menghasilkan nilai RSS dan RMSE terkecil. Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa model Nelson Siegel Extended Svensson lebih baik dalam menyerupakan yield actual obligasi pemerintah. Model Nelson Siegel Extended Svensson menghasilkan RSS dan RMSE yang lebih kecil dibandingkan dengan model Nelson Siegel.
This research is using non-linear interpolation for estimating monthly yield curve for Indonesian Government Bonds. The data that being used in this research are monthly yield for Indonesian government bonds which used by Bloomberg in its Bloomberg yield curve. The reseach period is Januari 2007 - Mei 2010. This reseach use Nelson Siegel model and Nelson Siegel Extended Svensson. In order to come up with the better model that has the ability to create yield curve that are close to government yield this research use Sum of Squared Residual (RSS) and Root Mean Squared Error (RMSE) in order to calculate error. The better model is the one with small number of RSS and RMSE. As result of this research Nelson Siegel Extended Svensson model is better than Nelson Siegel model. The model has smaller number of RSS and RMSE relative to Nelson Siegel model.