Penelitian ini membahas persepsi perawat terhadap pengkajian resiko luka tekan Metode Braden dan Waterlow di Unit perawatan bedah Rumah Sakit Dr. Hi. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimen postest only design dengan responden 30 perawat. Responden diberikan pelatihan pengkajian resiko luka tekan dengan menggunakan Metode Braden dan Waterlow, kemudian diberikan kuisioner tentang persepsi perawat terhadap kedua metode tersebut. Deskripsi kategori dan skor kategori Metode Braden yang dipersepsikan sulit adalah persepsi sensori dan kelembaban, Deskripsi kategori dan skor kategori Metode Waterlow adalah perbandingan berat badan terhadap tinggi badan, deficit neurologis, obat-obatan, jenis kulit dan daerah resiko yang terlihat. Hasil uji statistik dengan Chi Square diperoleh nilai p value = 0,201 dengan α = 0,05 dapat disimpulkan tidak ada perbedaan persepsi perawat terhadap Metode Braden dan Waterlow, kedua metode samasama dipersepsikan mudah.
The focus of this study how the nurses perception in assessment risk of the pressure ulcers Braden and Waterlow Method at surgery care unit Dr. Hi. Abdul Moeloek Hospital Lampung Province.This research uses pre-experiment postest only design with 30 nurses. They have been given training about study of the pressure ulcers risks using Braden and Waterlow Method, before answered the questionnaire. Perception base on the Braden Method that is perceived difficult are sensory perception and humidity, while perception according to Waterlow Method description and category score are ratio weight to high, neurogical deficit, drugs, skin type, and risk area which is seen. The statistical test result by Chi square show p value = 0.201 with α = 0.05, therefore it can be concluded that there is no differentiation in the nurses perceptions base on Braden and Waterlow Methods. Both are perceived as easy.