ABSTRAKTujuannya untuk mengetahui apakah Rabab Pasisia Raba Abidin dan Bainar dapat digolongkan sebagai sastra lisan dan mengetahui struktur cerita tersebut (bentuk teks, filler Sylables, pantun dan diksi (makna kata).
Data primer diperoleh dari narasumber yaitu pendukung sastra lisan ini (tukang rebab, penonton, dan toko-toko kaset). Data sokunder diperoleh dari studi ke perpustakaan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Rabab Parisia kuba Abidin dan Bainar dapat digolongkan sebagai sastra lisan tetapi berbeda dengan sastra lisan Minangkabu lainnya dan merupakan hasil kebudayaan masyarkat Pesisir Selatan yang telah dipengaruhi kebudayaan asing. S
truktur ceritanya dari segi bentuk, berbentuk prosa liris, filler sylables ditujukan kepada penonton dan para tokoh-tokohnya, menggunakan pantun suka, duka, nasehat, dan pantun muda. Lebih banyak menggunakan makna denotasi dan boberapa makna konotasi.