Skripsi ini mencoba mengungkapkan tema apa saja yang menjadi pokok permasalahan penyair J.H. Aziz, penyair buta dari negara bagian Terengganu, Malaysia. Ada beberapa tema yang diutarakan dalam antologi Puisi Kembang Selaut ini, yaitu dunia nelayan beserta kehidupannya sebagai obyek utama, serta yang berkaitan dengan dunia lain sebagai obyek sampingan. Jadi terra yang diutarakan J.H. Aziz adalah bervariasi. Selain itu dalan skripsi ini penulis ingin melihat bagaimana struktur atau cara pengucapan J.H. Aziz untuk mencapai nilai estetis. Ada beberapa tema yang berhubungan dengan dunia nelayan berserta kehidupannya. Pertama, perjuangan untuk membina kehidupan, kedua, sindiran terhadap tengkulak, ketiga, harapan atau optimisme, keempat, ancaman, dan kelima, kisah suka dan duka nelayan. lni terdapat dalam sebagian sajak-sajak J.H. Aziz yang penulis bahas dalam antologi puisi Kembang Selaut. Di samping itu ada tema tentang peristiwa tertentu, petani, masalah bahasa, keimanan, cinta, patriotisne, dan solidaritas. Dari segi cara pengucapan atau struktur sajak-sajak J.H. Aziz, penulis hanya menganalisis struktur yang tampak dominan seperti struktur luaran jumlah larik, jumlah bait, jumlah kata dalam satu larik, dan rima akhir. Selain itu dianalisis juga struktur dalaman seperti bunyi, gaya bahasa, diksi, dan suasana. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan landasan teori strukturalisme tanpa mengabaikan unsur ekstrinsiknya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Setelah dianalisis sebagian sajak-sajak yang dipilih penulis menbuat beberapa penilaian, di mana letaknya kekuatan J.H. Aziz dan di mana kelemahannya. Dalam penilaian ini penulis mencoba untuk nenilai sajak-sajak seobyektif mungkin, dan menghindar dari menilainya berdasarkan suka atau tidak suka. Dalam kesimpulan, penulis menguraikan secara ringkas apa-apa yang terkandung di dalam bab-bab yang terdahulu.