Penelitian naskah Hikayat Indranata yang ada di Per_pustakaan Nasional di Jakarta. Dari enam naskah yang diteliti, maka diketahui bahwa naskah yang tertua adalah naskah- naskah bernomor Ml. 3 yang berangka tahun 1859. Adapun naskah yang paling muda adalah naskah bernomor M1. 517 yang disalin pada tahun 1908. Dari hasil perbandingan atas enam naskah Hikayat Indra_nata diketahui bahwa perbedaan yang muncul hanya sebatas varian. Dari perbedaan peristiwa yang muncul, akan didapat_kan dua kelompok naskah yang berbeda. Kelompok pertama adalah naskah D daan F, sedangkan kelompok kedua adalah naskah A dan S. Hikayat Indranata dalam konteks kesusastraan Melayu lama dapat diklasifikasikan sebagai hikayat zaman peralihan. Hal ini berdasarkan ciri-ciri sastra masa peralihan yang ada dalam hikayat ini. Tinjauan atas tokoh utama, latar, dan alur memperkuat pendapat di atas bahwa hikayat ini memang masuk zaman peralihan dari masa Hindu ke Islam. Penelitian naskah Hikayat Indranata juga mencakup analisis struktur yang terdiri atas tokoh, latar, alur, dan tema. Kedudukan Indranata sebagai tokoh utama didukung oleh elemen yang pantas untuk seorang tokoh wira, misalnya, kesaktian dan watak yang mulia. Alur hikayat ini jika di-deskripsikan berupa biografi, yang mengisahkan kehidupan seorang, tokoh. Bentuk alur biografi ini terjalin dalam struktur unit-unit yang saling berhubungan. Latar waktu menjelaskan waktu dari berbagai peristiwa yang dialami oleh tokoh. Adapun latar (ruang) hikayat ini banyak menampilkan lingkungan istana. Tema yang muncul dari Hikayat Indranata adalah tema kepahlawanan. Jika tema ini dikaitkan dengan unsur tokoh, latar, dan alur, maka struktur Hikayat Indranata tampil secara utuh sebagai teks naratif.