Setelah meneliti alur dan penokohan dalam buku Pranacitra hasil transliterasi Balai Pustaka dan Roro Mendut versi Y.B. Mangunwijaya penulis dapat menyimpulkan bahwa:
Kedua karya ini mempunyai persamaan-persamaan dan per_bedaan-perbedaan, baik alur maupun dalam tokoh-tokohnya. Perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut disimpulkan diba-wah ini.
Perbedaan judul terlihat pada kedua karya ini. Yang be_rupa transliterasi menggunakan judul Pranacitra (Rara Men_dut), sedangkan versi Mangunwijaya menggunakan judul Roro Mendut. Perbedaan ini disebabkan pengarang dalam Pranacitra ingin lebih menonjolkan tokoh Pranacitra. Hal itu juga ter_lihat dalam pembagian bab-babnya, banyak judul bab yang menggunakan nama tokoh Pranacitra. Pranacitra ditampilkan sebagai pahlawan yang berjuang membebaskan Rara Mendut demi pengorbanan dan kesetiaan terhadap gadis yang dicintainya.
Di dalam versi Y.B. Mangunwijaya, pengarang ingin me_nonjolkan tokoh Roro Mendut. Karena perjuangannya melawan kekuasaan dan pembelaannya terhadap rakyat kecil, ia diang-gap sebagai pahlawan oleh pengarang. Buku Pranacitra yang diterbitkan oleh Balai Pustaka ini tidak mencantumkan nama penulis atau pengarangnya. Pada waktu.