ABSTRAKDari analisis bandingan sudut pandang dan pusat penceritaan, tema, dan tokoh dalam novel Kubah dan Atheis, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. Pertama, perbedaan mencolok tampak dari perbanding_an sudut pandang dan pusat penceritaan. Jika Kubah hanya menggunakan gaya pencerita diaan semestaan, maka Atheis menggunakan tiga gaya pencerita, yaitu akuan sertaan, akuan taksertaan, dan diaan semestaan. Perbedaan ini membawa pula perbedaan teknik penyajiannya . Dalam Kubah paparan semestaan dart komentar pencerita disajikan secara baur. Artinya, dalam paparan semestaan itu tidak jarang muncul komentar penceri_ta. Ada pun dalam Atheis, khususnya pada bagian yang menggu_nakan gaya pencerita diaan semestaan (Bagian XIV dan Bagian XV, hlm. 213-248), komentar pencerita hampir selalu terda pa t da1am n tanda kurung. Sementara itu, kemahatahuan pencerita dalam menyoroti pikiran, perasaan, dan peristiwa batin to_koh, dalam Atheis lebih banyak dalam rangka menyoroti tokoh utama, Hasan. Dalam Kubah pencerita diaan semestaan menggam_barkannya hampir pada semua tokoh. komentar pencerita acap_kali muncul untuk memberi tanggapan atau penilaien terhadap diri para tokoh atau peristiwanya. mengenai pusat penceritaan, dalam Atheis pergeseran dan perubahannya dimungkinkan oleh peran dan interaksi an_tartokoh. Dalam Kubah perubahan pusat penceritaan atau.