UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Interaksi prefiks ber- dan men- dalam morfem dasar

Mujakir; Harimurti Kridalaksana, 1939-, supervisor; B. Suhardi Prawiroatmodjo, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988)

 Abstrak

Pembahasan mengenai prefiks ber- dan men- telah banyak dilakukan oleh ahli bahasa dewasa ini. Para ahli bahasa tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna kedua prefiks tersebut dalam hubungannya dengan proses penggabungan antara kedua prefiks itu dengan morfem dasar. Proses penggabungan afiks dengan morfem dasar menimbulkan pelbagai peri laku, back pada saat berlangsungnya maupun setelah terjadinya proses itu. Perilaku ini, biasanya ditentukan oleh afiks yang bergabung dengan morfem dasar itu karena pada dasarnya tiap-tiap afiks mempunyai kekhasan sendiri-sendiri.
Kekhasan yang penulis maksudkan disini adalah kemampuan afiks itu melekat dengan morfem dasar dengan memperhitungkan fungsi dan makna afiks tersebut jika bergabung dengan morfem dasar. Sebagai contoh, proses penggabungan prefiks men- + tanam = menanam. Di sini, ada aspek morfofonemis (Ramlan, 1980 : 52) yaitu perubahan fonem /N/ menjadi /n/, kemudian ada aspek sintaksis ( Kridalaksana, 1986 : 50) yaitu hasil dari proses penggabungan tersebut menghasilkan verba aktiv transitif, dan ada aspek semantis (Kridalaksana, 1988 : 39) yaitu ada makna gramatikal 'melakukan' dalam prefiks men-.
Menurut pendapat penulis, jika yang bergabung itu prefiks di atau prefiks lainnya, belum tentu bentuk, fungsi, dan makna kedua prefiks itu sama. Hal inilah yang penulis maksudkan dengan kekhasan afiks masing-masing itu. Namun jika kite mendapatkan bentuk bertanam yang berpasangan dengan bentuk menanam, mungkin kits harus melihat lebih teliti karena kedua bentuk ini dibangun oleh prefiks yang berbeda, tetapi sering kita temukan dalam struktur klausa yang sama.
Sepengetahuan penulis, para ahli bahasa memusatkan analisisnya pada tiap-tiap afiks, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun maknanya. Akan tetapi, yang penulis ketahui, mereka belum mengupas secara terinci interaksi prefiks ber- dan men- dalam morfem dasar yang sama. Kupasan mereka terpusat pada bentuk-bentuk yang tidak menimbulkan interaksi antara prefiks satu dengan prefiks lainnya. Para ahli bahasa yang penulis maksudkan itu, antara lain, Keraf (1984 : 94) yang mengemukakan fungsi, bentuk, dan makna afiks masing-masing, diantaranya prefiks ber- dan men-. Dardjowidjojo (1983 : 6) memperlihatkan Janis morfem dasar yang mampu bergabung dengan prefiks men- dan kemungkinan morfem dasar tersebut berganbung dengan men-kan atau men-i.Karangan-karangan dart penulis lainnya akan penulis tuangkan dalam bab 2 : Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori.
Maksud penulis mengetengahkan tulisan para ahli bahasa tersebut adalah untuk memperlihatkan bahwa sejauh ini belum ada tulisan yang jelas mengenai interaksi prefiks ber- dan men-. Namun, diantara para ahli bahasa dewasa ini, ada uraian yang diketengahkan oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan Harimurti Kridalaksana yang menguraikan interaksi prefiks ber- dan men- dalam morfem dasar bebas. Menurut pendapat penulis, uraian kedua ahli itu berdekatan dengan topik penelitian penulis. Alisjahbana (1978 : 22) mengemukakan bahwa interaksi prefiks ber--dan men- pada morfem dasar yang sama akan menyulitkan kita dalam membedakan kedua bentuk tersebut. Dengan memperhitungkan aspek maknanya, Alisjahbana membedakan ber- sebagai penanda keadaan dan men- sebagai penanda pekerjaan. Kridalaksana (1986 : 54) mengemukakan masalah interaksi prefiks ber- dan men- dengan melihat aspek semantisnya. Untuk membedakan bentuk yang berprefiks ber- atau men-, Kridalaksana menggunakan aspek tulis dan atelis, yaitu dengan melihat tuntas atau tidak tuntasnya pekerjaan yang diperlihatkan oleh verba berprefiks ber- atau men-.
Menurut pendapat penulis, kedua ahli bahasa tersebut sudah membuka jalan bagi penulis untuk melakukan penelitian dan melihat aspek-aspek yang ada dalam proses penggabungan prefiks ber- maupun men- dengan morfem dasar, serta melihat aspek yang ada dalam interaksi prefiks ber- dengan men-. Oleh karena itu, dalam skripsi yang diberi judul Interaksi prefiks ber- dan men- dalam morfem dasar. penulis akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkapkan segala aspek yang diakibatkan oleh proses penggabungan maupun interaksi prefiks ber- dan men-.

 File Digital: 1

Shelf
 Mujakir.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : vi, 103 pages : illustrations ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-19-453124311 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20155948
Cover