Pokok telaah kita ialah morfofenemik bahasa Batak, sebagai digunakan diwilajah Sipirok Utara, daerah jang bersinggungan dengan daerah Pahae-Tarutung (Toba). Didaerah ini terjadi pertjampuran antara dialek Batak Toba dan Batak Angkola. Hal ini disebabkan bukan sadja oleh karena pertjampuran darah antara orang2 Toba dan ANgkola. tetapi djuga oleh terdjadinja sematjam sinkretisme antara agama2 Toba dan Angkola, tetapi djuga oleh terdjadinja sematjam sinretisme antara agama2 Keristen dan Islam. Akibatnja ialah bahwa seseorang jang berkediaman diwilajah itu beroleh anggauta kerabat jang memeluk agama Islam dan agama Keristen. Penulis karangan ini sendiri adalah orang Islam, tetapi ada djuga dari kaum kerabatnja jang beragama Keristen.