Berlatar belakang belum adanya kajian linguistik tentang kata sapaan dari karya sastra Indonesia-Tionghoa, maka disusunlah beberapa masalah. Pertama, variasi kata sapaan apa saja yang terdapat dalam novel Indonesia-Tionghoa dan apakah pemakaian kata sapaan tersebut dipengaruhi oleh faktor sosial. Kedua, apakah ada kata sapaan khusus yang mewakili pembauran antarbangsa, terutama melalui hubungan kekasih dan apakah pelapisan sosial pada masa kolonial berpengaruh dalam pemakaian kata sapaan tadi. Dengan menggunakan enam novel sebagai bahan kajian, maka penganalisisan korpus dilakukan berdasar hubungan antar patisipan dan latar masyarakat pada masa itu. Faktor bahasa yang digunakan oleh para tokoh yang bermain dalam novel juga tidak luput dari penganalisisan. Setelah penganalisisan dilakukan, diperoleh beberapa hasil yang patut dicatat. Pertama, kata sapaan yang digunakan bervariasi jenisnya, pemakainya, dan bahasa yang dipakai. Kedua, faktor-faktor seperti status, kedudukan, kekayaan, dan usia yang dimiliki oleh partisipan kedua menjadi hal yang patut diperhitungkan pada saat pemakaian kata sapaan. Ketiga, sistem pelapisan sosial pada masa kolonial berperan dalam pemilihan kata sapaan sehingga tidak ada sapaan khusus yang mewakili hubungan kekasih berlainan bangsa.