Preposisi adalah jenis kata yang berfungsi sebagai penghubung atau perangkai yang merangkaikan seluruh struktur sumbu dengan struktur gramatikal lain yang merupakan bagiannya. Preposisi diikuti oleh nomina dan menghubungkannya dengan kata lain dalam ikatan eksosentris berupa frase preposisional. Begitu pun dengan Bahasa Jawa Kuno, preposisi diikuti oleh nomina. Preposisi memiliki makna gramatikal yaitu hanya mempunyai makna dan fungsi jika berada di dalam struktur kalimat. Dalam kalimat, preposisi selalu hadir bersama-sama sumbunya membentuk frase preposisional sehingga dalam Bahasa Jawa Kuno preposisi tidak pernah berada pada akhir kalimat. Secara sintaktis, frase preposisional dapat mengisi fungsi obyek dan fungsi pelengkap dalam tataran klausa. Secara semantis, preposisi dalam Bahasa Jawa Kuno berfungsi menandai peran-peran tertentu sebagai hasil hubungan antara argumen pengisi sumbu dan predikator dalam suatu proposisi. Peran-peran yang dapat ditandai oleh preposisi Bahasa Jawa Kuno adalah: pelaku, lokatif dinamis, lokatif statis, tujuan, temporal, sebab, alat, sumber, asal, perihal, dan situasi. Tujuan dari penulisan ini adalah ingin mengidentifikasi preposisi dalam Bahasa Jawa Kuno. Dan situ diharapkan dapat menjadi sumbangan besar bagi para pembaca dan peneliti-peneliti selanjutnya dalam memahami Bahasa Jawa Kuno.