Sebagaimana diketahui daerah Jakarta dan Bogor, terutama DAS Ciliwung, banyak menghasilkan temuan beliung persegi dari berbagai macam batuan. Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sejauh ini belum menjawab mengenai nama batuan dan lokasi sumber bahan bakunya. Hasil analisis bahan beliung persegi dari DAS Ciliwung menunjukkan bahwa terdapat tujuh macam batuan yang dijadikan bahan beliung persegi. Bahan beliung persegi yaitu batuan chert, dacite, hornfels, jasper, metalimestone, silisifiedwood, dan siltstone. Metalimestone merupakan batuan yang paling banyak dijadikan bahan beliung persegi, sedangkan silisifiedwood dan siltstone merupakan batuan yang paling sedikit. Berdasarkan peta geologi lembar Jakarta dan Bogor, chert, silisifiedwood, dan siltstone terdapat di DAS Ciliwung, yaitu di sekitar daerah Sugutamu, Depok. Sedangkan batuan lainnya tidak terdapat di DAS Ciliwung. Bila mengacu pada peta geologi, maka dacite, hornfels, jasper, dan metalimestone, yang terdekat terdapat di DAS Bekasi dan DAS Cisadane. Di DAS Bekasi ke empat batuan tersebut di atas, terdapat di sekitar daerah Cileungsi, Bogor. Chert, silisifiedwood, dan siltstone juga terdapat di daerah ini. Di DAS Cisadane ke empat batuan tersebut di atas terdapat di sekitar daerah Gunung Dago, Bogor. Sedangkan chert, silisifiedwood, dan siltstone terdapat pula di daerah ini, terutama di sepanjang aliran sungai Cisadane. Hasil ekskavasi di Kelapa Dua memberikan dugaan yang kuat bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu perbengkelan yang menghasilkan beliung persegi, sedikitnya Kelapa Dua merupakan situs perbengkelan tahap penyelesaian akhir, yaitu pada kegiatan penghalusan dan pengupaman. Beliung persegi yang ditemukan di Kelapa Dua terdiri dari seluruh macam batuan yang ada. Berdasarkan hal tersebut di atas tidak tertutup kemungkinan beliung persegi yang terdapat di Kelapa Dua didatangkan dari luar, mengingat tidak terdapatnya batuan dacite, hornfels, jasper, dan metalimestone. Terdapat kemungkinan bahwa beliung persegi Kelapa Dua berasal dari daerah Cileungsi atau dari daerah Gunung Dago, atau mungkin keduanya. Di kedua daerah tersebut juga dapat dijurnpai batuan chert, silisifiedwood, dan siltstone. sehingga terdapat kemungkinan ketujuh macam batuan yang dijadikan bahan beliung persegi didatangkan dari luar Kelapa Dua. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, tidak dijurnpai bukti-bukti perbengkelan di sekitar daerah Cileungsi dan Gunung Dago, Bogor. Hal ini membuka kemungkinan bahwa semua macam batuan yang dijadikan bahan beliung persegi didatangkan dari luar Kelapa Dua, baik berbentuk bongkahan maupun bentuk setengah jadi. Di Kelapa Dua dilakukan penyelesaian akhir sehingga menghasilkan beliung persegi yang telah berpermukaan halus dan siap dipakai. Dari Kelapa Dua kemungkinan besar didistribusikan ke lokasi-lokasi lain di DAS Ciliwung. Mengingat Kelapa Dua mempunyai sumber bahan chart, silisifiedwood, dan siltstone, yang dekat dengan lokasi, tampaknya ketiga bahan tersebut berasal dari daerah yang relatif sangat dekat, yaitu daerah Sugutamu, Depok. Hasil analisis menunjukkan bahwa batuan yang paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan beliung persegi adalah metalimestone. Beliung persegi dan bahan tersebut tersebar di 7 dari 10 lokasi temuan di DAS Ciliwung. Pada uraian sehelumnya telah disampaikan bahwa secara geologis, di DAS Ciliwung tidak terdapat metalimestone. Dapatlah kiranya diperkirakan bahwa pada masa bercocok tanam telah terjadi kegiatan pertukaran, sehingga beliung persegi yang bahannya tidak terdapat di DAS Ciliwung, ditemukan di wilayah tersebut. Kegiatan pertukaran juga terjadi antar lokasi di DAS Ciliwung, sehingga lokasi yang tidak mempunyai sumber bahan, tetap dapat ditemukan beliung persegi.