Dalam tahun 1938 di desa Polongan (kelurahan Krayak, kecamatan Kenaren, Kewedanan Kalasan, Yogyakarta) didapatkan 12 lempengan tembaga yang bertulisan Jawa kuno pada kedua belah sisinya, kecuali lempengan pertama, ke-6 dan terakhir yang hanya bertulisan pada satu sisi. Lempengan-lempengan itu masing-masing berukuran 14x35 cm., dtengah-tengahnya terdapat satu lubang yang tentu dahulu dipergunakanuntuk mengikat lempengan-lempengan itu menjadi satu. Keadannya masih baik sekali. Sekarang semuanya di simpan di Museum Sonobudojo di Yogyakarta. Lempengan-lempengan itu ternyata merupakan kumpulan dari 6 Prasasti yang berhubung-hubungan, masing-masing berasal dari tahun 94, 797, 798, 799, 800 dan 802 Caka, dari zaman pemerintahan Rakai Kayuwangi. Tetapi didalam skripsi ini kami tidak mentranskripsikan semuanya. Cukuplah kalau kami ambil salah satu yang panjang, ialah prasasti Ke-III dari tahun 798 caka, karena susunan prasasti itu dan perkataan-perkataan yang dipergunakan didalamnya boleh dikatakan hampir semuanya sama. Hanya dalam pengadakan kupasan-kupasan tentang bahasa, ejaan, dll, kami tidak dapat membatasi diri pada prasati ke-III itu saja