Gua Braholo adalah salah satu gua yang terdapat di Situs Prasejarah Pegunungan Seribu bagian barat yang kaya akan tinggalan budaya manusia. Sisa_-sisa. hewan yang ditemukan di daerah berasosiasi dengan artefak litik, abu pembakaran, dan sisa tumbuhan dalam lapisan human yang tebal. Salah satu hal yang menarik adalah dijumpainya sisa Cercopithecidae dalam jumiah yang melimpah. Sisa-sisa Cercopithecidae ini berasosiasi dengan sisa hewan lain, sisa flora, arang, lapisan abu pembakaran, dan juga dengan limbah industri baik dari bahan tulang, batu, maupun moluska. Dan penghitungan 472 gigi bawah yang sisanya ditemukan di Situs Gua Braholo, dapat diketahui jumlah minimal individu (NMIc) Cercopithecidae sebanyak 80 individu yang terdiri dari 4 individu foetus, 2 individu infanta, 29 individu juvenil, 22 individu adult 1, 16 individu adult 2, 6 individu adult 3, dan 1 individu adult age. Sedangkan dari bentuk gigi, dapat diketahui bahwa famili Cercopithecidae. terdiri dari 2 kelompok, yaitu Cercopithecidae 1 dengan bentuk gigi lebih ramping dan memanjang secara mesio-distal dan Cercopithecidae 2 dengan bentuk gigi lebih tambun dan bulat secara bucco-lingual dan mesio-distal. Pada permukaan tulang Cercopithecidae terdapat jejak-jejak kultural yang ditinggalkan berupa pangkasan, striasi, lubang, upaman (permukaan yang halus) pada permukaan kortikal, serta jejak bakar. Dari jejak-jejak tersebut, dapat diasumsikan bahwa Cercopithecidae digunakan sebagai sumber pangan berupa jejak-jejak potong yang diduga merupakan akibat dari kegiatan pemrosesan hewan seperti pengulitan, pemisahan anggota tubuh, penyayatan untuk tujuan konsumsi dan penyimpanan, dan konsumsi sumsum tulang belakang (Binford, 1981:106). Selain itu, tulang Cercopithecidae juga diduga sebagai bahan dasar pembuatan alat tulang dilihat dari jejak-jejak berupa daerah pukul, pelubangan tulang, penggosokan permukaan tulang, usaha penajaman dan peruncingan tulang, serta jejak bakar.