Pada masa kolonial di Indonesia, banyak didirikan gedung-gedung oleh Pemerintah Belanda baik gedung sekolah perkantoran maupun bangunan-bangunan keagamaan seperti gereja. Beberapa gereja kuno yang berlokasi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya memiliki nilai historis yang tinggi. Salah satunya adalah Gereja Immanuel yang berlokasi di Depok yang hendak saya bahas dalam skripsi ini.
Telah menjadi suatu kebiasaan untuk melakukan pemugaran pada bangunan-bangunan bersejarah dan purbakala dengan tujuan agar bangunan tersebut dapat terpelihara dan terjaga kelestariannya. Demikian pula dengan Gereja Immanuel Depok yang telah mengalami beberapa kali pemugaran sejak awa1 pendiriannya sampai saat ini.
Penelitian ini dititikberatkan pada usaha untuk mengetahui bagian-bagian apa saja dari gereja yang telah mengalarni pemugaran serta apakah pemugaran yang dilakukan di gereja ini mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk bangunan atau tidak.
Analisis dilakukan secara khusus, dengan pengamatan utama pada bentuk bangunan yang dimiliki oleh gereja tersebut sejak masa berdirinya secara permanen dari batu hingga sekarang. Selanjutnya dilakukan pengamatan pada atribut-atribut yang dimiliki oleh gereja tersebut yang dibagi atas (1) komponerr arsitektural dan (2) kornponen lepas. Setelah pengamatan terhadap bentuk dan atribut-atribut bangunan selesai kemudian dilakukan penelitian khusus terhadap bagian-bagian bangunan yang pernah dipugar.
Penelitian terhadap Gereja Immanuel Depok ini menunjukkan adanya perubahan bentuk yang telah terjadi di gereja tersebut yang disebabkan oleh adanya bagian-bagian dari bangunan tersebut yang telah diganti, ditambah dan diperbaharui bentuknya seperti penambahan pintu masuk bagi jemaat, penambahan ruang pertemuan, penambahan teras, penggantian lantai, atap dan langit-langit.