Telah kita ketahui tentang 3 dewa Hindu jang kite kenal sebagai suatu kesatuan jang merupakan suatu manifestasi pentjiptaan alam semesta ini, jaitu Brahma sebagai pentjipta, Visnu sebagai pemelihara, dan Siva sebagai perusak, dan dalam kesatuannja dikenal sebagai Trimurti (Ramacharaka, 1936,253). Selain sebagai satu kesatuan dalam pemudjaan, djuga mesing-masing dewa mempunjai pemudja-pemudja sendiri. Diantara ketiga itu, Vini dan Siva-lah jang lebih banjak dikenal, lebih-lebih Siva. Hal ini mungkin sekali karena dewa tersebut merupakan landjutan dari masa Veda sebab pada awal masa Veda kita djumpai tokoh Visa dan kudra. Kemudian Rudra ini, dikenal dengan nama Siva, jaitu dalam Rg-ve_da, Yajur-veda, dan kitab Atarva-veda jang berarti baik. Namun ini merupakan nama penghalus dari Rudra jang sifatnja menakutkan. Meskipun nama Siva telah disebutken tetapi sebenarnja tak ditudjukan kepadanja melainkan kepada Rudra. Rudra sebagai pangkal pertumbuhan dewa-dewa. Karena perbuatan Rudra menimbulkan kerusakan dan kematian, penjair Rg-veda berusaha memperhalus sifat jang serba buruk, dan diminta untuk melindungi_