UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Rumah tinggal kolonial di Depok Lama awal abad 20 M (1919-1930) kajian bentuk arsitektur dan pola tata ruang bangunannya

Dian Trihayati; Tawalinuddin Haris, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Skripsi ini membahas 15 bangunan rumah tinggal kolonial yang terletak di Depok Lama, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Bangunan rumah tinggal kolonial yang ada di Depok Lama ini merupakan produk budaya manusia yang keberadaannya sudah ada sejak awal abad 20 M (1919-1930). Bangunan kolonial dikatakan memiliki arsitektur yang khas, dan merupakan fenomena budaya yang unik karena terjadi percampuran budaya antara budaya bangsa penjajah dengan budaya lokal. Oleh karena itu, arsitektur kolonial di berbagai tempat di Indonesia memiliki perbedaan-perbedaan serta ciri-ciri tersendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah penelitian terhadap bentuk arsitektur rumah tinggal kolonial di Depok Lama, untuk mengetahui ciri khas dari bangunan rumah tinggal kolonial yang ada di Depok Lama. Selain itu, diadakan juga penelitian terhadap pola tata ruang bangunannya, untuk mengetahui apakah terdapat pola khusus yang menjadi dasar dari bentuk bangunan rumah tinggal yang ada di Depok Lama tersebut. Untuk ntenjawab permasalahan penelitian, maka data yang berupa rumah_-rumah tinggal kolonial tersebut dianalisis dengan menggunakan metode analisis bentuk, analisis gaya serta analisis khusus terhadap denah bangunan. Setelah melewati tahapan-tahapan analisis tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa bangunan-bangunan rumah tinggal kolonial yang ada di Depok Lama memiliki bentuk arsitektur yang dipengaruhi arsitektur modern, arsitektur klasik, dipengaruhi arsitektur tradisional (Jawa) dan beradaptasi dengan iklim tropis. Tata ruang pada bangunannya memiliki pola yang seragam, yaitu bangunan rumah terdiri atas sebuah rumah induk dan sebuah bangunan tambahan berupa bangunan servis yang terletak di samping atau belakang rumah induk. Bangunan servis sekurang_-kurangnya digunakan untuk keperluan dapur, kamar mandi, kamar pembantu dan gudang. Bangunan tambahan lainnya adalah sebuah paviljoen, yaitu bangunan tempat tinggal yang memiliki fasilitas terpisah dari rumah induk. Untuk memperkuat apakah pola tata ruang demikian adalah pola yang umum digunakan pada pola tata ruang rumah tinggal kolonial maka diadakan perbandingan denah bangunan dengan rumah tinggal kolonial di Menteng. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa pola tata ruang yang demikian memang umum digunakan pada pola tata ruang rumah tinggal kolonial pada masa yang lama

 File Digital: 1

Shelf
 Dian Trihayati.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S11560
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xi, 151 lembar : ill., peta ; 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S11560 14-21-672108964 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20156610
Cover