ABSTRAKMesjid A1-khusaeni Carita merupakan salah satu mesjid tua di daerah Labuan Kabupaten Pandeglang-Banten yang belum pernah diteliti secara khusus. Mesjid ini terletak di pesisir pantai Selat Sunda yang pada tahun 1884 berdasarkan literature sejarah terkena bencana alam letusan Gunung Krakatau sehingga daerah Carita dimana mesjid ini sekarang berdiri lenyap tertelan badai Sunami. Tahun 1993 mesjid ini diteliti oleh Isman Pratama Nasution untuk pembuatan makalah ilmiah.
Penelitian terhadap Mesjid Al-Khusaeni Carita bertujuan untuk melihat pengaruh lokal dan asing melalui pemerian arsitekturnya serta kronologi pembangunan mesjid ini.
Dalam penelitian ini digunakan metode secara bertahap. Pada tahap awal/observasi dilakukan studi kepustakaan yang bertujuan untuk mengumpulkan sumber kepustakaan yang diperlukan. Selain itu juga digunakan studi lapangan dengan cara pengamatan langsung dan perekaman terinci pada unsur-unsur bangunan Mesjid Al-Khusaeni Carita. Selanjutnya pada tahap pengolahan data dilakukan analisis terhadap data yang telah terhimpun yakni dengan melakukan pemerian yang terinci pada unsur_unsur bangunan Mesjid Al-Khusaeni Carita. Pada tahap akhir penelitian yakni dilakukan dengan membuat penge_lompokan terhadap komponen-komponen bangunan dan ragam hias. Dari hasil pengelompokan itu kemudian dilakukan pemilahan antara bangunan dan komponen bangunan dan ragam hias yang mendapat pengaruh lokal dan asing mela_lui metode banding dengan bangunan kolonial serta tradi_sional dan acuan literature mengenai bangunan tradision_al serta kolonial mengenai komponen dan ragam hias pada bangunan.Metode wawancara dilakukan untuk melengkapi keterangan dan data yang telah diperoleh.
Dari metode diatas diketahui pengaruh asing dan lokal pada mesjid ini dan perkiraan kronologi mesjid ini adalah dibangun pada abad XIX (antara tahun 1884-1920 Masehi).