UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Menhir di Situs Pangguyangan dan Tugugede

Wolff, Laurisa Henriette; Wanny Rahardjo Wahyudi, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Aturan dan tata cara hidup yang berciri tradisional diartikan sebagai suatu kehidupan masyarakat yang bersifat turun-temurun, berkembang dari generasi ke generasi melalui kesepakatan tertulis dan tidak tertulis (Ihromi, 1996: 24-26) Aturan dan tata cara hidup tersebut menjangkau beberapa aspek kehidupan, terutama terlihat pada aspek keagamaan atau aspek-aspek yang bersifat kepercayaan seperti upacara pemujaan, penataan kubur, penataan ruang upacara, dan perkawinan yang selalu mengandung ciri-ciri kontinuitas atau yang terjadi berulang-ulang. Ciri-ciri kontinuitas terjadi dari masa prasejarah dalam beberapa aspek kehidupan. Hal itu dapat terlihat dari gejala-gejala umum pada tinggalannya. Untuk melihat ciri-ciri yang sama dari peninggalan-peninggalan masa prasejarah diperlukan penggambaran secara detail dari setiap unsur yang mewakilkannya. Masyarakat prasejarah di Indonesia memiliki kepercayaan terhadap pendirian bangunan-bangunan batu besar yang dikenal dengan tradisi megalitik (mega berarti besar, lithos berarti batu). Tradisi megalitik selalu berdasarkan pada kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati terutama kepercayaan akan adanya pengaruh kuat dan yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman (Soejono, 1993:205). Tradisi itu telah berlangsung dari masa bercocok-tanam sampai sekarang. Kebudayaan megalitik merupakan kebudayaan dari masa prasejarah yang diperkirakan dapat digunakan sebagai contoh kasus dari salah satu kebudayaan karena masih berlangsung sampai sekarang. Untuk dapat merekonstruksi kebudayaan megalitik dari suatu wilayah, diperlukan gambaran yang rinci dan menyeluruh dari tiap-tiap peninggalannya dari setiap situs yang terdapat di wilayah tersebut. Peninggalan megalitik, baik yang berasal dari masa prasejarah dan yang sudah tidak digunakan lagi (dead monuments) maupun dari daerah-daerah yang masih menggunakan benda-benda peninggalan megalitik dalam kegiatan keagamaan (living monuments), dapat memperkaya pemahaman kita tentang kebudayaan megalitik. Terdapat sejumlah ragam peninggalan megalitik yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, antara lain di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Sumbawa Barat, Jawa dan Bali. Tradisi megalitik yang masih digunakan terdapat di beberapa daerah di Indonesia, yaitu Nias, Toraja, dan Sumba. Ada beraneka ragam bentuk bangunan megalitik dari masa prasejarah yang ditemukan. Bentuk-bentuk bangunannya dapat berdiri sendiri ataupun berkelompok. Maksud utama dari pendirian bangunan tersebut adalah untuk pemujaan terhadap arwah leluhur atau yang telah mati, dan pengharapan kesejahteraan bagi yang masih hidup, serta kesempurnaan bagi yang telah meninggal dunia (Soejono 1993:210). Bentuk-bentuk bangunan megalitik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai tempat penguburan dan sebagai pelengkap pemujaan terhadap yang telah mati. Bentuk-bentuk tempat penguburan dapat berupa dolmen, peti kubur batu, bilik batu, sarkofagus, kalamba atau bejana batu, waruga, batu kandang, dan bate temugelang. Benda megalitik yang merupakan pelengkap pemujaan terhadap arwah leluhur seperti menhir, patung batu, batu saji, batu lumpang, batu lesung, batu dakon, pelinggih batu, tembok batu atau jalan berlapis batu. Di Jawa Barat ditemukan beranekaragam peninggalan dari masa prasejarah yang menunjukkan ciri-ciri tradisi megalitik seperti menhir, bangunan berundak, area menhir batu dater, batu pelor, bejana batu, susunan batu berbentuk persegi panjang dan bulat, dan batu dakon. Daerah temuan-temuan kebudayaan megalitik tersebut di Jawa Barat antara lain adalah di Bogor, Pandeglang, Cianjur, Garet, Cirebon, Ciamis dan Sukabumi.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Laurisa Henriette Wolff.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S11780
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : x, 129 lembar : ill., peta, foto ; 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S11780 14-21-94603085 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20156647
Cover