Kongres Melayu pernah terjadi beberapa kali, misalnya pada tahun 1939 dan 1940, tetapi masalah yang diangkat tidak begitu jelas di dalam melawan penjajah. Kongres Melayu yang menulis ungkapan adalah Kongres Melayu se Tanah Melayu tahun 1946, dimana secara terang-terangan orang Melayu bangkit di dalam menentang penjajah, baik dari kalangan rakyat sampai raja-raja Melayu. Penulis juga mengungkapkan tentang awal perkembangan nasionalisme Melayu, terutama menyentuh mengenai mahasiswa Mekayu yang mendapat pendidikan di TimurTengah, perkembangan persuratkabaran dan organisasi-organisasi Melayu sejak 1920-an. Hal ini penting diungkapkan karena perkembangan Tanah Melayu seterusnya secara langsung atau tidak langsung mendapat pengaruh dari perkembangan-perkembangan masa lalu. Pendudukan Jepang juga semakin meningkatkan perjuangan menentang colonial, karena segala janji Jepang untuk memberi kemakmuran di Tanah Melayu adalah jauh dari kebenaran.