Pada tahun 1972 Dr. Mohammad Hatta berkenalan dengan Sawito dalam suatu program kesehatan semacam yoga yang dikenal dengan nama ORHIBA (Olah Raga Hidup Baru). Selanjutnya Hatta tertarik dengan dengan tulisan-tulisannya yang dimuat di majalah Mawas Diri, terutama yang berjudul Kaum Agama dan Kebatinan Bersatulah Dalam artikel tersebut Sawito mengusulkan penghapusan rintangan keagamaan, dengan menciptakan Le desir d'entre ensamble (Keinginan akan Persatuan) dalam perjuangan melawan pemerintah yang tidak adil dan tidak jujur. Hal ini dianggap sejalan dengan visi Hatta. Selanjutnya diadakan pertemuan-pertemnuan antara kelompok Sawito dengan Hatta pada awal Desember 1972. Dalam pertemuan tersebut mereka membicarakan timbulnya keresahan-keresahan sosial di masyarakat akibat tidak dilaksanakannya Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 secara baik dan sempurna. Selain itu mereka juga membicarakan kebobrokan yang terjadi dalam Pemerintah RI. Hal yang paling disorot dalam pertemuan tersebut adalah penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Negara dan hal ini tidak layak dijadikan contoh tauladan bagi rakyatnya. Semua masalah ini dapat diselesaikan apabila Hatta sebagai Proklamator mau menjadi Presiden RI dan menggantikan Presiden saat itu yaitu Suharto. Setelah berbagai pertemuan yang dilakukan oleh Hatta dengan Sawito dan kelompoknya sampai dengan tahun 1976, maka diputuskan bahwa mereka akan mengajukan Hatta untuk menjadi Calon Presiden yang layak untuk menggantikan Suharto. Untuk mendukung rencana tersebut, Sawito dan kelompoknya menyiapkan beberapa dokumen, Salah satunya adalah dokumen Menuju Keselamatan. Dokumen ini nantinya akan ditandatangani oleh beberapa tokoh agam terkemuka di masyarakat. Setelah itu dokumen tersebut akan diserahkan kepada Presiden Suharto di Istana Negara. Kelompok Sawito mengutus Kardinal Darmoyuwono dan Drs. Singgih untuk mengantar dokumen tersebut ke Istana Negara. Mereka mengharapkan agar Presiden Suharto menyetujui dokurnen tersebut dan mengundurkan dirinya sebagai presiden RI dan nantinya digantikan oleh Hatta.