Dalam perekrutan anggota barisan propaganda, Jepang rrmengikutsertakan seniman-senimannya selain tentara Jepang itu sendiri. Propaganda sangat diperlukan untuk dapat mewujudkan segala keinginan Jepang atas tanah pendudukan. Namun tidak semua setuju dengan peraturan dan cara yang ditempuh tentara Jepang. Jawa Sarasa yang ditulis Takeda - yang berlatar belakang sebagai seorang sastrawan - selama masa tugasnya di Indonesia memaparkan ketidaksetujuannya itu. Meskipun demikian ia tidak pernah rnengesampingkan rasa hormatnya terhadap kaisar. Jawa Sarasa sebagai catatan perjalanan Takeda pada zaman -pendudukan Jepang sangat berarti untuk mengetahui pandangan dan sikapnya pada waktu itu sebagai bagian untuk merekonstruksi sejarah dalam nuansa yang berbeda dari penulisan sejarah Indonesia zaman Jepang pada umumnya. Karya tersebut tidak beredar di Indonesia tetapi beredar di Jepang. Oleh karena itu tidak berdampak pada masyarakat Indonesia dan hanya berdampak untuk masyarakat Jepang, karena karya itu sendiri ditulis dalam bahasa Jepang