Revolusi Indonesia (periode 1945-1949) merupakan peristiwa yang sangat unik dan khas di dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sebab disamping rakyat Indonesia mengadakan revolusi untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan, di daerah-daerah terjadi pula revolusi sosial yang ingin merombak struktur masyarakat yang ada. Revolusi sosial ini ditujukan kepada orang-orang Eropa dan pamong praja serta orang beretnis Cina. Di masa periode itu, orang Cina sering menjadi sasaran tenor dan pembunuhan karena mereka selalu berhasil mengambil hati penjajah sehingga memperoleh hak-hak istimewa yang tidak diperoleh warga lain. Semakin lama teror yang dialami oleh orang-orang Cina dirasakan semakin berat, oleh karena itu mereka memikirkan langkah-langkah untuk mengatasinya. Setelah diadakan konferensi antar perkumpulan Cina, akhirnya mereka sepakat untuk mernbentuk satuan keamanan sendiri dengan sebutan Pao An Tui. Kehadiran Pao An Tui merupakan peristiwa yang sangat istimewa sekali, mengingat keadaan saat itu orang-orang Cina merupakan warga jajahan pula. Izin pambentukan diberikan oleh Pemerintah Belanda, selain itu mereka juga memperoleh bantuan dana, pakaian, ransum dan persenjataan. Bagi Pemerintah Belanda memberi izin dibentuknya Pao An Tui dapat membantu menanggulangi kekurangan militer Belanda di Indonesia, sedangkan bagi orang-orang Cina, organisasi ini dapat dipergunakan untuk membalas sakit Hati mereka terhadap musuh-musuh mereka. Di awal perkembangannya, Pao An Tui ini sangat popular sehingga dalam waktu singkat banyak bermunculan cabang Pao An Tui di daerah dengan anggota yang cukup besar. Struktur kepengurusan organisasi ini pun sangat rapi dengan pembagian tugas yang cukup ielas. Namun perkembangan selanjutnya, popularitas Pao An Tui semakin merosot setelah organisasi ini mengambil sikap untuk menjadi lawan rakyat Indonesia.