Tulisan ini mengungkap perjalanan Pasukan Garuda yang bertugas di Timur Tengah sebagai pasukan pemelihara perdamaian yang berada di bawah komando UNEF atau Pasukan Darurat PBB. Misi pertama telah dirintis oleh Pasukan Garuda 1 yang mengemban tugasnya menyusul serangkaian peristiwa yang menghangat di Timur Tengah akibat diumumkannya nasionalisasi Terusan Suez oleh Pemerintah Mesir. Pengiriman pasukan yang pertama ini kemudian dilanjutkan oleh pengiriman pasukan yang berikutnya (Pasukan Garuda VI dan Pasukan Garuda VIII) yang masih bernaung dalam komando PBB (UNEF II) sehubungan dengan situasi di Timur Tengah yang kembali menghangat dengan meletusnya perang besar antara negara-negara Arab (Mesir, Syria dan Jordania) dengan Israel. Bagaimana Indonesia sampai ikut ambil bagian dalam peace-keeping force ini dan ikut serta berupaya menciptakan suasana damai dan tertib di kawasan yang tengah bergolak akan penulis paparkan dalam tulisan ini.