UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Proses Kebangkitan Warlord Cina

Dini Anggraini Sadjito; Natalia Soebagio, supervisor; Oey Soan Nio, supervisor; I. Wibowo, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987)

 Abstrak

Dalam bagian dari sejarah Cina, terdapat sekelompok manusia yang mendapat sebutan sebagai warlord. Apa dan siapakah warlord itu ? Warlord adalah militer Cina yang mempunyai karakteristik khusus karena kekhususan mereka inilah, Warlord merupakan sesuatu kelompok yang menarik untuk dipelajari. Warlord adalah istilah yang diberikan oleh bangsa barat kepada militer Cina yang berkuasa di suatu daerah, mempunyai tentara pribadi, dan sering saling berperang. Istilah ini mulai diberikan kepada mereka pada tahun 1916, ketika pemimpin mereka yaito Yuan Shikai meninggal dunia. Dalam makalah ini penulis menggunakan istilah warlord dengan pertimbangan bahwa tidak ada istilah yang dapat menggantikan istilah ini baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Cina. Menurut Lucian Pye dalam bukunya yang ber judul Warlord Politic Conflict And coalition in the modernization of Republican China. Yang disebut Warlord yang disebut sebagai warlord dalam bahasa Cina adalah para Tujun atau gubenur militer propinsi. Tetapi James E. Sheridan dalam bukunya yang berjudul Chinese Warlord the Carrier of Feng Yuh-siang berpendapat bahwa Tujun memang merupakan pelaku utam adari warlord itu sendiri. Namun tidak semua warlord itu merupakan gubernur militer. Ada diantara mereka yang menjabat sebagai perdana menteri, presiden. Sedangkan istilah bahasa Indonesia yang tepat untuk warlord tidak ada. Dalam kamus Bahasa Inggris-Indonesia karya Hassan Shadily, istilah Warlord diterjemahkan sebagai panglima perang. Apabila penulis menggunakan istilah ini pun rasanya tidak tepat, karena seperti telah disebutkan diatas, tidak semua warlord adalah panglima. Karena alasan-alasan itulah maka penulis tetap menggunakan istilah warlord. Warlord mempunyai ciri khas, yaitu seorang warlord dapat berkuasa karena mempunyai tentara pribadi. Seorang warlord sebagai komandan, mempunyai kekuasaan yang besar, dan karena umumnya para tentara yang dimiliki oleh para warlord setia kepada atasannya, maka tentara yang dimiliki oleh para warlord sering disebut tentara pribadi. Seorang warlord harus mempunyai kepribadian yang kuat, keberanian, dan juga bakat untuk memimpin. Memang harus di akui timbulnya warlord saat itu banyak dipengaruhi situasi Negara Cina yang kacau sesudah revolusi 1911. Hal yang sangat dianggap penting oleh para warlordadalah bagaimana mempertahankan dan memperluas kekuasaan. Karena itu, seoranq warlord harus mempunyai tentara yang jumlahnya cukup besar, untuk mencapai hal ini, seorang warlord biasanya merekrut calon-calon dari daerah mereka tinggal karena situasi yang buruk pada saat itu, maka tidak sedikit penduduk yang memilih hidup sebagai tentara. Selain itu, seorang warlord juga sering memasukkan musuh-musuhnya yang kalah perang ke dalam bala tentaranya sendiri. Hal lainnya yang dianggap penting ialah hak berkuasa atas suatu daerah. Hal ini disebabkan karena untuk dapat mendirikan suatu basis mi l i ter, maka warlord tersebut harus berkuasa di daerah tersebut. Seorang warlord yang berkuasa dapat menarik pajak di daerah yang di kuasainya. Hal ini di lakukannya selain untuk kekayaan pribadi, untuk dana membiayai tentara-tentaranya, dan juga untuk biaya amunisi. Jadi dapat disebut kekuasaan seoranq warlord bergantung dari dua hal yaitu tentara dan daerah. Atau dengan kata lain seorang warlord membutuhkan tentara untuk mempertahankan kekuasaannya sehingga ia dapat membiayai tentaranya. Seorang warlord umumnya berambisi, namun tidak semua warlord mementingkan ambisi pribadi, ada juga warlord yang memperhatikan kepentingan nasional. Tetapi ada juga warlord yang bertingkah seperti bandit, mereka merampok penduduk. Pernah pula disebutkan, seorang warlord adalah seorang kepala bandit yang telah memahami pengetahuan kemiliteran dan dapat berkuasa di suatu daerah. Penulis tertarik untuk membahas para warlord karena mereka merupakan kelompok yang mempunyai ciri-ciri khas yang menunjang kekuasaan mereka. Misalnya, dari kelompok militer Beiyang telah lahir beberapa pemimpin negara Republik Cina. Kelompok ini sering dianggap sebagai kelompok perusak persatuan negara dan sewenang-wenang terhadap rakyat. Namun apapun alasannya, kelompok ini mempunyai peran yang tidak sedikit pada awal berdirinya Republik Cina. Chi Hsi-seng dalam bukunya yang berjudul Warlord Politics in China 1916-1928 berpendapat: seorang militer terhormat, biasanya tidak juga di sebut warlord, karena istilah ini umumnya mengacu pada militeris yang bersifat buruk. Namun, dalam makalah ini penulis akan tetap memperlihatkan istilah warlord sesuai dengan periode yang di bahas, tanpa menunjuk apakah ia militer yang bersifat baik atau buruk. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan gambaran proses kebangkitan dan pembentukkan kelompok warlord Cina, bagaimana mereka membangun militerisme di Cina, sampai mereka dapat berkuasa. Hal ini merupakan hal penting karena periode warlord merupakan periode transisi dari jatuhnya monarkhi dinasti Qing sampai timbulnya golongan komunis.

 File Digital: 1

Shelf
 Dini Anggraini Sadjito.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S12868
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : ii, 89 pages : illustration ; 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S12868 14-19-475987495 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20157393
Cover