ABSTRAK
Dalam interaksi sehari-hari, bahasa Arab masih dipakai oleh kalangan komunitas keturunan Arab di Pasar Reba, Nagari Kidul, Purwakarta, di samping bahasa Sunda dan bahasa Indonesia; kendati pemakaian bahasa Arab itu sudah semakin berkurang dari generasi ke generasi.
Eksisnya bahasa Arab di kalangan komunitas keturunan Arab didukung oleh identitas kesukubangsaan mereka sebagai keturunan Arab, dan loyalitas mereka terhadap bahasa Arab itu sendiri, walaupun loyalitas itu hanya sebatas sikap yang tidak dipraktikkan.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemakaian bahasa Arab oleh kalangan komunitas keturunan Arab di Pasar Rebo, Nagari Kidul, Purwakarta, dan berusaha melihat seberapa jauh variabel-variabel di luar bahasa berpengaruh kepada pemertahanan bahasa Arab di wilayah itu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei yang dipresentasikan secara deskriptif dan dianalisa secara kuantitatif berdasarkan frekwensi pemakaian bahasa. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung terhadap sampel dan lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Arab lebih dominan dipakai oleh responden pria yang berusia 40 tahun ke atas pada situasi di luar rumah tanpa orang ketiga (orang yang tidak mampu berbahasa Arab dan Nadir pada saat komunikasi berlangsung). Dari hasil itu juga diketahui bahwa pemakaian bahasa Arab sudah semakin menurun dari generasi ke generasi. Jika dilihat rerata keseluruhan pemakaian bahasa Arab hanya sebesar 119,73%. Walaupun jumlah persentase itu makin lama makin mengecil, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Arab tidak akan punah pada komunitas tersebut karena mereka adalah muslim yang sangat menyadari pentingnya kemampuan berbahasa Arab. Di samping itu hampir semua responden, baik yang telah berkeluarga ataupun yang belum berkeluarga benar-benar menginginkan agar generasi mereka dari zaman ke zaman dapat mempertahankan pemakaian bahasa Arab karena mereka umat Islam dan karena mereka keturunan Arab.