Tujuan disusunnya skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemakaian kata sambung di kalangan anak muda Jepang dan untuk mengetahui penggunaan kata sambung yang tepat agar para pembelajar bahasa Jepang di Indonesia dapat menggunakan kata sambung tersebut secara tepat. Dalam skripsi ini dilakukan penelitian mengenai pemakaian kata sambung dalam konteks percakapan sehari-hari menurut pemikiran para peneliti linguistik Jepang yang tergabung dalam yang dibandingkan dengan hasil angket mengenai penggunaan kata sambung di atas terhadap mahasiswa Universitas Nanzan, Jepang pads periode spring semester (September-Desember) 1995 -fall semester (April-Juli) 1999. Angket yang dibagikan perbandingan kata sambung dengan kata sambung yang dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu perbandingan kata sambung tanpa membandingkan. Pengumpulan data melalui angket tersebut dibagikan langsung kepada responden dengan kriteria responden berstatus mahasiswa/i Universitas Nanzan, Jepang yang berusia 20 tahunan. Penulis tidak membedakan tingkat pendidikan yang diternpuh, bidang studi yang diambil, jenis kelamin, asal kelahiran, dan tempat responden dibesarkan. Berdasarkan pemikiran para peneliti, pemakaian kata sambung dapat dibagi menjadi empat kelompok detail berdasarkan kesamaan makna yang terkandung yang mengandung kesamaan makna pertentangan, pembuka pembicaraan dan memperhalus pembicaraan, sedangkan pada kata sambung mengandung kesamaan makna pertentangan. Jawaban angket dianalisa dengan memakai acuan pemikiran para peneliti Linguistik Jepang untuk mengetahui pemakaian kata sambung yang tepat. Hasil angket menunjukkan bahwa para responden tidak mempunyai pemahaman yang sama dengan para peneliti mengenai pemakaian kata sambung yang mengandung makna pembuka pembicaraan, khususnya pembuka pembicaraan di telepon.