Jepang pada masa kini adalah salah satu negara yang maju di dunia. Ini jelas terlihat dalam bidang ekonomi dan teknologinya yang merupakan senjata utama bangsa Jepang dalam mengangkat nama negaranya agar dapat sejajar dengan negara-negara Adikuasa. Seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh sejarah, tabiat serta watak bangsa itu sendiri. Demikian pula dengan Jepang, jika kita lihat melalui latar belakang sejarah, perjalanan Jepang dalam membangun negaranya bukanlah suatu hal yang mudah, dengan melalui pengorbanan yang tidak sedikit. Masa Isolasi selama 250 tahun itu justru membawa hikmah bagi bangsa Jepang untuk mengoreksi diri bahwa hidup di dunia ini adalah saling ketergantungan. Sehingga kita tidak dapat hidup dengan cara mengasingkan dan menutup diri dengan lingkungan sekitar kita.
Kedatangan Komodor Perry yang telah dengan paksa meminta pemerintahan Tokugawa untuk membuka negaranya agar menandatangani perjanjian yang sangat merugikan itulah yang merupakan cambuk bagi Jepang untuk membenahi diri agar dapat sejajar dengan bangsa Barat. Jepang sadar bahwa mereka akan dapat dihargai oleh negara-negara lain jika mempunyai sistem pertahanan yang baik dan kuat. Tentu saja untuk mencapai itu,harus diadakan perombakan-perombakan tertentu terutama di dalam negeri untuk memperbaiki keadaan sosial, ekonomi dan teknologinya. Selain itu salah satu usahanya adalah mengirimkan pemuda-pemudanya belajar ke luar negeri untuk mempelajari peradaban Barat yang ternyata ,jauh lebih maju dari Cina yang selama itu merupakan kiblat bagi Jepang. Salah satu di antara pemuda-pemuda pilihan yang dikirim ke luar negeri tersebut adalah Nishi Amane. Dia adalah salah seorang tokoh terkemuka pada masa itu yang sangat besar andilnya dalam memperkenalkan peradaban Barat kedalam masyarakat Jepang. Nishi adalah seorang cendekiawan keturunan Samurai yang menerima pendidikan Konfusianisme klasik semasa muda yang kemudian mengagumi pemikiran Ogyu Sorai.
Kedua dasar pemikiran inilah yang kemudian mempengaruhi perkembangan pemikiran Nishi selanjutnya.Di satu pihak dia tidak dapat meninggalkan konfusianisme untuk mentaati perintah atasannya tetapi di lain pihak dia tetap menganut ajaran-ajaran Sorai yang dia yakini kebenarannya,karena melalui ajaran-ajaran Sorai itulah dia mulai mengadakan kontak dengan ilmu pengetahuan Barat. Setelah kembali dari luar negeri,dengan bekal berbagai pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dia dapatkan di sana, dia mulai mendarmabaktikan diri kepada masyarakat Jepang pada saat itu. Antara lain dengan memperkenalkan pemikiran-pemikiran August Comte dan John Stuart Mill, serta aktif dalam Meirokusha atau dikenal sebagai Masyarakat ke-6 Meiji. Dalam asosiasi akademis tersebut Nishi giat dalam mendidik masyarakat Jepang untuk maju. Sehingga dapat dikatakan bahwa Nishi adalah orang yang rendah hati. Walaupun dia memiliki latar helakang pendidikan dan pengalaman yang balk tetapi dia lebih meletakkan kepentingan umum di atas kepentingan sendiri.Dan dia juga menyadari untuk tetap melestarikan tradisi-tradisi Jepang walaupun banyak menerjma pengaruh-pengaruh asing.