UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Humanisme dalam Ogawa Mimei

Nawang Sayekti; Hutabarat, Jonnie Rasmada, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991)

 Abstrak

Cerita anak-anak Nobara (Mawar Liar) dan novel Senso (Penang) merupakan dua dari beberapa karya sastra Ogawa Mimei yang baik, karena kedua cerita ini menggambarkan pemikiran Ogawa Mimei yang berlandaskan humanisme. Skripsi ini bertujuan membuktikan bahwa kedua karya Mimei tersebut dilandasi paham humanisme serta memberikan pengertian secara umum tentang kesusastraan anak-anak khususnya kesusastraan anak-anak di Jepang. Pengumpulan data dilakukan melalui pengertian kepustakaan (Library Research), dengan membaca buku-buku teks, kritik sastra, dan lain-lain yang berhubungan dengan tema skripsi ini. Kegiatan kesusastraan anak-anak modern Jepang baru tampak pada tahun 1888. Dan sampai kira-kira tahun 1920-an yang dapat dikatakan sebagai cerita anak-anak adalah seperti cerita dongeng yang disampaikan secara lisan oleh orang dewasa kepada anak-anak. Namun perlahan-lahan cerita anak-anak yang mengulas tentang manusia dan kemasyarakatan mulai bermunculan dan diterima oleh masyarakat. Sejak tahun 1904 hingga tahun 1926 Ogawa Mimei dikenal sebagai seorang penulis novel yang telah menghasilkan beberapa karya sastra bermutu tinggi. Selain itu ia dikenal pula sebagai seorang yang menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kedamaian. Pada saat pemerintah Jepang menerapkan politik Fukoku Kyohei dengan melakukan ekspansi ke negara-negara sekitarnya. Rakyat diwajibkan ikut berperang demi kepentingan negara. Mimei tidak setuju dan menentang kebijaksanaan pemerintah pada masa itu yang dinilainya hanya merugikan rakyat. la bersama-sama dengan cendekiawan-cendekiawan yang sealiran melakukan demonstrasi tanpa kekerasann menentang kebijaksanaan pemerintah. Tampaknya dalam dunia cerita anak-anak Mimei menemukan apa yang dicarinya sehingga pada tanggal 13 Mei 1926 ia mernproklamirkan dirinya sebagai pengarang cerita anak-anak sampai akhir hayatnya. Jalan cerita anak-anak Nobara yang ditulisnya pada tahun 1924, yang mana Ogawa Mimei mengajarkan pada anak_-anak bahwa peperangan hanya menimbulkan kesedihan. Begitu pula halnya dengan novel Senso yang ditulis pada tahun 1912, di sini Mimei mengajak semua orang untuk membenci perang, karena menyebabkan kehancuran kehidupan manusia. Kebencian terhadap perang ini merupakan salah satu unsure dari paham humanisme, maka kedua karya Mimei dapat dikatakan berlandaskan pada paham humanisme.

 File Digital: 1

Shelf
 S 119891e.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S13705
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : v, 99 pages : 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S13705 14-20-709495846 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20157935
Cover