Arianty Visiaty. Analisis Struktur dan Makna Kalimat Shieki Bahasa Jepang, (Di bawah bimbingan Thu Lea Santiar, M.A) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2000. Tujuan disusunnya skripsi ini adalah untuk lebih memahami maksud kalimat shield, penggolongan jenis kalimat shield, pembagian subjek, objek penderita, serta partikel penunjuk objek penderita, maupun makna kalimat shieki itu sendiri, sehingga nantinya dapat membuat dan menggunakan kalimat shield dalam percakapan sehari-hari dan dapat lebih memahami kandungan isi dalam sebuah teks, bacaan tulisan secara lebih mendalam. Lebih jauh lagi penulisan skripsi ini, bertujuan untuk dapat membantu para pelajar bahasa Jepang agar lebih memahami kalimat shield. Penulisan skripsi ini menggunakan penelitian pustaka deskriptif dengan menggunakan teori pakar linguistik Jepang yang bernama Okutsu Keiichiro. Akan tetapi, khusus untuk teori partikel penunjuk objek penderita kalimat shield, dipakai teori dari Taramura. Hideo karena dibandingkan dengan Okutsu, Teramura menjelaskan lebih rinci mengenai pemilihan partikel penunjuk objek penderita. Berdasarkan teori-teori pakar linguistik inilah, dianalisis data-data kalimat shield yang dikumpulkan dari buku-buku teks pelajaran bahasa Jepang tingkat dasar. Dilihat dari kata kerja pembentuknya, maka kalimat shield dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu kalimat shield transitif dan kalimat shield intransitif.Subjek, maupun objek penderita dalam kalimat shield transitif semuanya merupakan mahluk hidup. Sedangkan untuk partikel penunjuk objek penderitanya, hanya dapat menggunakan partikel ... Makna kalimat shieki transitif ,sebagaimana yang dikatakan oleh Okutsu Keiichiro dapat digolongkan ke dalam kyosei shield (shield paksaan) ataupun kyoyo shield (shield ijin), tergantung dari konteks kalimat itu sendiri. Untuk kalimat shield intransitif selain memakai mahluk hidup sebagai subjek maupun objek penderitanya, ada beberapa kalimat shield intransitif yang memakai benda mati sebagai subjek ataupun objek penderitanya. Sedangkan partikel penunjuk objek penderitanya, dapat berupa partikel ... ataupun ... Kecuali, menurut Teramura Hideo, untuk kata kerja shieki yang berasal dari kata kerja emosi dan kata kerja gejala alamiah, hanya menggunakan partikel ... sebagai penunjuk objek penderitanya. Dilihat dari segi maknanya kalimat shield intransitif dapat dimasukkan ke dalam kyosei shield (shield paksaan), apabila partikel penunjuk objek yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah partikel ..., sedangkan apabila partikel penunjuk objek penderita yang dipakai adalah partikel ..., maka termasuk ke dalam kyoyo shield (shield ijin). Dari basil analisis kalimat-kalimat shieki yang dikumpulkan dari buku-buku teks pelajaran bahasa Jepang tingkat dasar, menunjukkan adanya kesesuaian antara teori Okutsu Keiichiro (subjek, objek penderita, makna) dan teori Teramura. Hideo (partikel penunjuk objek penderita) dengan basil analisis data data kalimat shield tersebut.