Tujuan penulisan skripsi ini adalah menentukan ujaran-ujaran yang mempunyai daya ilokusioner berjanji yang diungkapkan secara langsung (eksplisit) dan secara tidak langsung (implisit), dan ujaran-ujaran yang mempunyai makna berjanji tetapi tujuan utamanya bukan untuk berjanji. Model analisis yang dipergunakan untuk menganalisis data adalah model analisis tujuan (goal analysis). Menurut model analisis tersebut, ujaran sebagai suatu tindakan mempunyai hirarki tujuan, yaitu tujuan langsung (the direct goal of an utterance), yang membawahi tujuan utama (supergoal), dan tujuan bawahan (sub-goal), yaitu tujuan yang merupakan alat untuk mencapai tujuan utama.
Data yang dianalisis merupakan kutipan ujaran-ujaran dalam novel Vanity Fair dan Tess of the d Urbervilles. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori yang berhubungan dengan penggunaan Bahasa, yaitu teori pragmatik terutama yang berkaitan dengan tindak ujar (Austin, 1962), dan implikatur percakapan (Grice, 1975) dan struktur tindak ilokusioner (Searle, 1975).
Dari hasil analisis, kita dapat melihat bahwa penutur yang akan melakukan tindak ujar berjanji harus memenuhi kondisi-kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tindakan berjanji yang berhasil. Kondisi tersebut adalah kondisi persiapan, kondisi ketulusan hati, kondisi isi proposisi, dan kondisi esensial. Tindak ujar berjanji dapat disampaikan secara langsung (eksplisit) dan secara tidak langsung (implisit).