ABSTRAKTujuan penulisan skripsi ini adalah untuk membuat sebuah deskripsi mengenai dispreferred response yang diterapkan dalam interaksi verbal, khususnya untuk menolak pemberian respon atas sejumlah pertanyaan, permohonan dan penawaran dengan tetap berpegang pada prinsip kesopanan agar hubungan sosial yang telah ada dan telah terbina di antara para peserta komunikasi dapat tetap terjaga dengan baik. Korpus yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini berjumlah 15 buah, yang terdiri atas 5 buah respon penolakan atas pertanyaan, 5 buah respon penolakan atas permohonan, dan 5 buah respon penolakan atas penawaran.
Melalui penerapan teori-teori dari beberapa ahli seperti J.L. Austin, Speech Act Theory, teori Conversation Inplicature (Paul Grice) dan Dispreferred Response (Levinson), penulis berusaha untuk memperlihatkan bahwa di dalam setiap bentuk ujaran yang merupakan sebuah respon atas satu bentuk tindak Bahasa, terangkun ketiga teori tersebut di atas yang mendukung pemahaman mitra bicara atas pesan yang tersurat dan tersirat dalam sebuah ujaran.
Menyadari bahwa dalam percakapan sehari-hari sering kita jumpai pemakaian bentuk dispreferred response yang tertuang dalam berbagai wujud tanggapan yang disampaikan oleh mitra bicara, maka dapat dikatakan bahwa dispreferred response merupakan kunci utama bagi terbinanya hubungan sosial diantara pemeran serta sebuah peristiwa komunikasi. Dispreferred Response yang tiada lain adalah merupakan sebuah bentuk penolakan tak langsung bersifat mutualisme, dalam arti bahwa kedua belah pihak yang terlibat dalam peristiwa komunikasi tersebut dapat saling menguntungkan, dalam hal ini saling menghargai dan menghormati. Hal ini dikarenakan dispreferred response dapat menekan atau bahkan menghilangkan efek negatif yang mungkin timbul dalam diri setiap pemeran serta sebuah peristiwa komunikasi.