Dalam melakukan tindak tutor, seorang penutur tidak hanya bermaksud menyampaikan suatu ha!, tetapi dapat juga bermaksud untuk mempengaruhi pendengar. Maksud penutur terwujud dalam ujaran yang memiliki fungsi beragam, baik itu sebagai permintaan, perintah, pujian, penghinaan, dan sebagainya, tergantung dari konteks dan koteks ujaran. Ujaran yang dibahas pada skripsi ini adalah ujaran yang berfungsi sebagai perintah, atau ujaran dengan daya ilokusioner direktif, yang mempunyai tujuan untuk membuat lawan bicara melakukan sesuatu.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah mencari penyebab kegagalan ujaran direktif dalam memperoleh tujuannya. Sebagai bahan perbandingan untuk mencari penyebab kegagalan, disertakan ujaran direktif yang berhasil memperoleh tujuannya.
Dari hasil analisis ditemukan bahwa penyebab utama kegagalan pemerolehan tujuan ilokusioner direktif adalah tidak setujunya pendengar dengan apa yang diperintahkan penutur. Sebab-sebab lainnya adalah sikap penutur yang kurang simpatik di mata pendengar, seperti egois, tidak mau menghargai orang lain, dan selalu memaksakan kehendak.