ABSTRAKPenelitian mengenai korelasi tingat sosial ekonomi dengan pemerolehan bahasa kedua, khususnya bahasa Inggris, dilihat dari kemahiran berbicara peserta kursus English For Teenagers dilakukan selama Januari 1996 0 April 1996. Nilai kemahiran berbicara bahasa Inggris dianggap menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris para peserta. Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan korelasi tingkat sosial ekonomi dengan kemahiran berbicara peserta khusus tingkat dua dab tiga Program English For Teenagers di Program Pelayanan Bahasa Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Penelitian sebelumnya terbatas pada pengaruh tingkat sosial ekonomi dalam pemerolehan bahasa pertama anak, telah dilakukan oleh McCarthy dan Templin. Peneitian tentang pengaruh tingkat sosial ekonomi dalam pemerolehab bahasa kedua masih jarang dilakukan.
Nilai kemahiran berbicara didapat dari hasil tes oral tengah semester dan tes oral akhir semester. Klasifikasi tingkat sosial ekonomi dikumpulkan melalui kuesioner. cara penelitian tes oral dan cara penyususnan serta hasil kuesioner dijelaskan.
Hasil penelitian membuktikan adanya koreasi antara tingkat sosial ekonomi degan kemahiran berbicara pada bahasa Inggris. Dari 23 subjek yang terbagi atas dua kelas, kelas EFT-2 dan EFT-3 didapat koefisien korelasi sebesar 0.2565. Koefisien korelasi kelas EFT-2 dengan jumlah subjek 11 ialah 0.3719. Koefisien kelas EFT-3 dengan jumlah subjek 12 sebesar 0.1687. Sifat korelasi, baik perkelas maupun keseluruhan adalah positif, membuktikan bahwa ada korelasi antara tingkat sosial ekonomi dengan kemahiran berbicara peserta English For Teenagers tingkat dua dan tiga di Program Pelayanan Bahasa Fakultas Sastra Universitas Indonesia.