UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Masalah penterjemahan idiom bahasa Prancis ke bahasa Indonesia

Emmy Harsosuwignyo; Irzanti Sutanto, supervisor; Rahayu Hidayat, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980)

 Abstrak

Fungsi terjemahan bagi manusia. Terjemahan adalah suatu proses komunikasi antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Terjemahan telah dilakukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Misalnya untuk kemajuan penyebaran agama Kristen, dilakukanlah penterjemahan Kitab Suci ke pelbagai bahasa di dunia ( Nida dan Taber: 1974:vii ). Contoh lain misalnya di Indonesia sendiri yaitu pada zaman Hindu. Dengan timbulnya kerajaan-kerajaan yang berlandaskan kebudayaan India, dengan sendirinya dirasa_kan kebutuhan untuk menterjemahkan kitab-kitab tentang pranata kerajaan dan agama dari India, baik agama Buddha maupun agama Hindu, dari bahasa Sansekerta ke bahasa Nu_santara. Dalam hal ini yang sampai pada kita ialah naskah-_naskah terjemahan dalam bahasa Jawa Kuno. Misalnya kitab_-kitab ke agamaan Werhaspati Tatwa, Sapta Bhuwana, Catur Yuga widhi Sastra, Tatwa Jnana dari agama Hindu. Kemudian kitab-kitab Kamahayanikan, Sanyoka Darana, Sang Hyang Pamutus dan Kalpa Buddha. Kemudian diterj emahkan juga kitab-_kitab tentang hukum dan pranata kerajaan yaitu Manawa Dharma Sastra, kitab-kitab tentang moral yaitu Sara Samuc_caya, Tantri Kamandaka, Kamandaka Raja Niti dan lain-lain ( Pigeaud, 1967:51-53 dan 304 ). Selain kitab-kitab yang telah disebut tadi, menurut Zoetmulder ( 1974:231 dan 96 ) pada zamaa itu juga diterjemahkan kitab-kitab sastra seperti Ramayana pada abad IX dan Mahabharata pada abad X _ XI_;Fungsi terjemahan bagi manusia. Terjemahan adalah suatu proses komunikasi antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Terjemahan telah dilakukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Misalnya untuk kemajuan penyebaran agama Kristen, dilakukanlah penterjemahan Kitab Suci ke pelbagai bahasa di dunia ( Nida dan Taber: 1974:vii ). Contoh lain misalnya di Indonesia sendiri yaitu pada zaman Hindu. Dengan timbulnya kerajaan-kerajaan yang berlandaskan kebudayaan India, dengan sendirinya dirasa_kan kebutuhan untuk menterjemahkan kitab-kitab tentang pranata kerajaan dan agama dari India, baik agama Buddha maupun agama Hindu, dari bahasa Sansekerta ke bahasa Nu_santara. Dalam hal ini yang sampai pada kita ialah naskah-_naskah terjemahan dalam bahasa Jawa Kuno. Misalnya kitab_-kitab ke agamaan Werhaspati Tatwa, Sapta Bhuwana, Catur Yuga widhi Sastra, Tatwa Jnana dari agama Hindu. Kemudian kitab-kitab Kamahayanikan, Sanyoka Darana, Sang Hyang Pamutus dan Kalpa Buddha. Kemudian diterj emahkan juga kitab-_kitab tentang hukum dan pranata kerajaan yaitu Manawa Dharma Sastra, kitab-kitab tentang moral yaitu Sara Samuc_caya, Tantri Kamandaka, Kamandaka Raja Niti dan lain-lain ( Pigeaud, 1967:51-53 dan 304 ). Selain kitab-kitab yang telah disebut tadi, menurut Zoetmulder ( 1974:231 dan 96 ) pada zamaa itu juga diterjemahkan kitab-kitab sastra seperti Ramayana pada abad IX dan Mahabharata pada abad X _ XI_;Fungsi terjemahan bagi manusia. Terjemahan adalah suatu proses komunikasi antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Terjemahan telah dilakukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Misalnya untuk kemajuan penyebaran agama Kristen, dilakukanlah penterjemahan Kitab Suci ke pelbagai bahasa di dunia ( Nida dan Taber: 1974:vii ). Contoh lain misalnya di Indonesia sendiri yaitu pada zaman Hindu. Dengan timbulnya kerajaan-kerajaan yang berlandaskan kebudayaan India, dengan sendirinya dirasa_kan kebutuhan untuk menterjemahkan kitab-kitab tentang pranata kerajaan dan agama dari India, baik agama Buddha maupun agama Hindu, dari bahasa Sansekerta ke bahasa Nu_santara. Dalam hal ini yang sampai pada kita ialah naskah-_naskah terjemahan dalam bahasa Jawa Kuno. Misalnya kitab_-kitab ke agamaan Werhaspati Tatwa, Sapta Bhuwana, Catur Yuga widhi Sastra, Tatwa Jnana dari agama Hindu. Kemudian kitab-kitab Kamahayanikan, Sanyoka Darana, Sang Hyang Pamutus dan Kalpa Buddha. Kemudian diterj emahkan juga kitab-_kitab tentang hukum dan pranata kerajaan yaitu Manawa Dharma Sastra, kitab-kitab tentang moral yaitu Sara Samuc_caya, Tantri Kamandaka, Kamandaka Raja Niti dan lain-lain ( Pigeaud, 1967:51-53 dan 304 ). Selain kitab-kitab yang telah disebut tadi, menurut Zoetmulder ( 1974:231 dan 96 ) pada zamaa itu juga diterjemahkan kitab-kitab sastra seperti Ramayana pada abad IX dan Mahabharata pada abad X _ XI_;Fungsi terjemahan bagi manusia. Terjemahan adalah suatu proses komunikasi antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Terjemahan telah dilakukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Misalnya untuk kemajuan penyebaran agama Kristen, dilakukanlah penterjemahan Kitab Suci ke pelbagai bahasa di dunia ( Nida dan Taber: 1974:vii ). Contoh lain misalnya di Indonesia sendiri yaitu pada zaman Hindu. Dengan timbulnya kerajaan-kerajaan yang berlandaskan kebudayaan India, dengan sendirinya dirasa_kan kebutuhan untuk menterjemahkan kitab-kitab tentang pranata kerajaan dan agama dari India, baik agama Buddha maupun agama Hindu, dari bahasa Sansekerta ke bahasa Nu_santara. Dalam hal ini yang sampai pada kita ialah naskah-_naskah terjemahan dalam bahasa Jawa Kuno. Misalnya kitab_-kitab ke agamaan Werhaspati Tatwa, Sapta Bhuwana, Catur Yuga widhi Sastra, Tatwa Jnana dari agama Hindu. Kemudian kitab-kitab Kamahayanikan, Sanyoka Darana, Sang Hyang Pamutus dan Kalpa Buddha. Kemudian diterj emahkan juga kitab-_kitab tentang hukum dan pranata kerajaan yaitu Manawa Dharma Sastra, kitab-kitab tentang moral yaitu Sara Samuc_caya, Tantri Kamandaka, Kamandaka Raja Niti dan lain-lain ( Pigeaud, 1967:51-53 dan 304 ). Selain kitab-kitab yang telah disebut tadi, menurut Zoetmulder ( 1974:231 dan 96 ) pada zamaa itu juga diterjemahkan kitab-kitab sastra seperti Ramayana pada abad IX dan Mahabharata pada abad X _ XI_;Fungsi terjemahan bagi manusia. Terjemahan adalah suatu proses komunikasi antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Terjemahan telah dilakukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Misalnya untuk kemajuan penyebaran agama Kristen, dilakukanlah penterjemahan Kitab Suci ke pelbagai bahasa di dunia ( Nida dan Taber: 1974:vii ). Contoh lain misalnya di Indonesia sendiri yaitu pada zaman Hindu. Dengan timbulnya kerajaan-kerajaan yang berlandaskan kebudayaan India, dengan sendirinya dirasa_kan kebutuhan untuk menterjemahkan kitab-kitab tentang pranata kerajaan dan agama dari India, baik agama Buddha maupun agama Hindu, dari bahasa Sansekerta ke bahasa Nu_santara. Dalam hal ini yang sampai pada kita ialah naskah-_naskah terjemahan dalam bahasa Jawa Kuno. Misalnya kitab_-kitab ke agamaan Werhaspati Tatwa, Sapta Bhuwana, Catur Yuga widhi Sastra, Tatwa Jnana dari agama Hindu. Kemudian kitab-kitab Kamahayanikan, Sanyoka Darana, Sang Hyang Pamutus dan Kalpa Buddha. Kemudian diterj emahkan juga kitab-_kitab tentang hukum dan pranata kerajaan yaitu Manawa Dharma Sastra, kitab-kitab tentang moral yaitu Sara Samuc_caya, Tantri Kamandaka, Kamandaka Raja Niti dan lain-lain ( Pigeaud, 1967:51-53 dan 304 ). Selain kitab-kitab yang telah disebut tadi, menurut Zoetmulder ( 1974:231 dan 96 ) pada zamaa itu juga diterjemahkan kitab-kitab sastra seperti Ramayana pada abad IX dan Mahabharata pada abad X _ XI_ Fungsi terjemahan bagi manusia. Terjemahan adalah suatu proses komunikasi antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Terjemahan telah dilakukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Misalnya untuk kemajuan penyebaran agama Kristen, dilakukanlah penterjemahan Kitab Suci ke pelbagai bahasa di dunia ( Nida dan Taber: 1974:vii ). Contoh lain misalnya di Indonesia sendiri yaitu pada zaman Hindu. Dengan timbulnya kerajaan-kerajaan yang berlandaskan kebudayaan India, dengan sendirinya dirasa_kan kebutuhan untuk menterjemahkan kitab-kitab tentang pranata kerajaan dan agama dari India, baik agama Buddha maupun agama Hindu, dari bahasa Sansekerta ke bahasa Nu_santara. Dalam hal ini yang sampai pada kita ialah naskah-_naskah terjemahan dalam bahasa Jawa Kuno. Misalnya kitab_-kitab ke agamaan Werhaspati Tatwa, Sapta Bhuwana, Catur Yuga widhi Sastra, Tatwa Jnana dari agama Hindu. Kemudian kitab-kitab Kamahayanikan, Sanyoka Darana, Sang Hyang Pamutus dan Kalpa Buddha. Kemudian diterj emahkan juga kitab-_kitab tentang hukum dan pranata kerajaan yaitu Manawa Dharma Sastra, kitab-kitab tentang moral yaitu Sara Samuc_caya, Tantri Kamandaka, Kamandaka Raja Niti dan lain-lain ( Pigeaud, 1967:51-53 dan 304 ). Selain kitab-kitab yang telah disebut tadi, menurut Zoetmulder ( 1974:231 dan 96 ) pada zamaa itu juga diterjemahkan kitab-kitab sastra seperti Ramayana pada abad IX dan Mahabharata pada abad X _ XI_ Fungsi terjemahan bagi manusia. Terjemahan adalah suatu proses komunikasi antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Terjemahan telah dilakukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Misalnya untuk kemajuan penyebaran agama Kristen, dilakukanlah penterjemahan Kitab Suci ke pelbagai bahasa di dunia ( Nida dan Taber: 1974:vii ). Contoh lain misalnya di Indonesia sendiri yaitu pada zaman Hindu. Dengan timbulnya kerajaan-kerajaan yang berlandaskan kebudayaan India, dengan sendirinya dirasa_kan kebutuhan untuk menterjemahkan kitab-kitab tentang pranata kerajaan dan agama dari India, baik agama Buddha maupun agama Hindu, dari bahasa Sansekerta ke bahasa Nu_santara. Dalam hal ini yang sampai pada kita ialah naskah-_naskah terjemahan dalam bahasa Jawa Kuno. Misalnya kitab_-kitab ke agamaan Werhaspati Tatwa, Sapta Bhuwana, Catur Yuga widhi Sastra, Tatwa Jnana dari agama Hindu. Kemudian kitab-kitab Kamahayanikan, Sanyoka Darana, Sang Hyang Pamutus dan Kalpa Buddha. Kemudian diterj emahkan juga kitab-_kitab tentang hukum dan pranata kerajaan yaitu Manawa Dharma Sastra, kitab-kitab tentang moral yaitu Sara Samuc_caya, Tantri Kamandaka, Kamandaka Raja Niti dan lain-lain ( Pigeaud, 1967:51-53 dan 304 ). Selain kitab-kitab yang telah disebut tadi, menurut Zoetmulder ( 1974:231 dan 96 ) pada zamaa itu juga diterjemahkan kitab-kitab sastra seperti Ramayana pada abad IX dan Mahabharata pada abad X _ XI_

 File Digital: 1

Shelf
 Masalah penterjemahan S 8000394.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S14479
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : iii, 94 lembar ; 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S14479 14-21-130019286 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20158324
Cover