ABSTRAKPenelitian mengenai keterkaitan semantis antar-proposisi dalam teks resep makanan berbahasa Perancis, khususnya keterkaitan semantis yang dimarkahi oleh alat-alat gramatikal. Tujuannya adalah untuk memerikan kohesi gramatikal apa saja yang digunakan dan alat kohesi gramatikal apa saja yang dominan yang terdapat pada resep yang dianalisis.
Data yang diteliti diangkat dari 100 buah resep yang terdapat dalam satu buku resep berbahasa Perancis yang berjudul La Cuisine Pour Taus. Teori yang digunakan untuk penelitian ini adalah teori mengenai wacana dan teks (Hoed 1994) dan teori mengenai kohesi gramatikal (Halliday & Hasan 1976).
Hasilnya menunjukkan bahwa dalam data yang dianalisis hanya ditemukan tiga jenis alat kohesi gramatikal, yaitu referensi, elipsis dan konjungsi. Alat kohesi yang terdapat dalam resep yang diteliti itu sebanyak 1.686 alat.
Referensi demonstrativa netral adalah alat kohesi yang paling dominan digunakan, yaitu sebanyak 610 buah (36,18%) dan ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa referensi demonstrativa netral yang digunakan adalah artikula takrif nomina. Sebuah resep berisi penjelasan mengenai cara memasak makanan yang bahannya diungkapkan dengari nomina, dan biasanya terdapat lebih dari satu jenis bahan yang akan diolah atau dimasak dalam sebuah resep. Oleh sebab itu makin banyak bahan yang digunakan makin banyak pula referensi demonstrativa netral yang muncul. Hal itu karena sebuah bahan disebut dan ditunjuk lebih dari satu kali. Akibatnya artikula takrif+nomina akan muncul lebih dari satu kali dalam sebuah resep.
Alat kedua dorninan adalah elipsis klausal, sebanyak 477 buah (28,29%). Unsur yang banyak dilesapkan adalah unsur objek, yang diungkapkan dengan nomina, yaitu bahan yang akan diolah atau dimasak. Hal ini mungkin disebabkan oleh dua hal, yaitu: untuk menghindari pengulangan unsur yang sama (nomina) dan untuk menonjolkan unsur verbanya, yaitu apa yang hams dilakukan oleh pembaca terhadap bahan (nomina) tersebut.
Alat ketiga dominan adalah referensi pronomina persona, sebanyak 208 buah (12,34%). Kelihatannya hal ini karena penulis ingin menghindari pengulangan unsur yang sama sehingga untuk menyebut bahan yang akan dimasak (nomina) tersebut digunakan pronomina.