Penelitian ini dilakukan karena adanya perbedaan kebudayaan dan ekologi antara Perancis dan Indonesia yang antara lain menimbulkan perbedaan sistem peralatan hidup. Perbedaan ini dapat menjadi hambatan bagi penerjemah untuls menentukan padanannya di dalam bahasa sasaran bila ia menemukan istilah-istilah peralatan hidup di dalam bahasa sumber.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerjemahan istilah peralatan hidup dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia. Untuk itu, dipakai beberapa konsep yang meliputi wawasan kebudayaan, semantik, penerjemahan dan sintaksis.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengartukan istilah peralatan hidup dalam bahasa Perancis dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Sumber datanya adalah 2 buah fiksi, yaitu Fantastigue Fantomette dan terjemahannya Fantomette yang gagah berani serta Le Noeud de Viperes dan terjemahannya Jalinan ular berbisa. Kemudian data tersebut dianalisis deagan menggunakan analisis komponen makna dan dilihat bentuknya.
Hasilnya menunjukkan bahwa 69.23% (81 data) merupakan padanan yang memadai, 22.22% (26 data) merupakan padanan yang kurang memadai dan 8.55% (10 data) merupakan istilah yang tidak diterjemahkan. Bentuk-bentuk yang diperoleh adalah monem, sintem dan sintagma.
Persentase terbesar untuk padanan yang memadai menunjukkan bahwa faktor hambatan untuk penerjemahan istilah peralatan hidup dalam kedua fiksi tersebut kecil. Ini disebabkan sebagian besar peralatan hidup yang ditemukan dalam kedua fiksi tersebut dikenal oleh masyarakat bahasa sasaran.
Padanan yang kurang memadai muncul karena ada beberapa istilah peralatan hidup dalam bahasa sumber tidak dikenal ol.eh masyarakat bahasa sasaran atau kalaupun dikenal, padanannya belum ada.
Di antara istilah peralatan hidup yang tidak mendapat padanan di dalam bahasa sasaran, ada yang diberi penjelasan. Penjelasan tersebut pada umumnya bermanfaat dalam penyampaian pesan.