Oh Les Beaux Jours adalah salah satu karya terbaik Samuel Beckett di samping karya-karyanya yang lain seperti, En Attendant Godot, Fin de Partie, La Demiere Bande, dan Pas Mol. Hampir sernua karyanya menggambarkan kondiai manusia yang terjebak dalam ruang dan waktu yang sangat sulit dipahami. Dalam Oh Les Beaux Jours, sosok manusia diwujudkan melalui tokoh Winnie, seorang wanita tua yang terkubur hingga sebatas pinggang pads babak 1 dan hingga sebatas leher pada babak II, di puncak sebuah bukit yang gersang. Sepanjang drama ini, Winnie selalu berusaha berkomunikasi dengan tokoh lain, yaitu kekasihnya Willie yang jarang sekali menampakkan diri karena berada di sebuah liang di balik bukit, Hanya saja komunikasinya tidak berhasil.
Skripsi ini bertujuan memperlihatkan usaha Winnie berkomunikasi dengan Willie dan memperlihatkan sebab-sebab kegagalan komunikasi mereka. Teori yang dipergunakan adalah teori analiaia drama Anne Ubersfeld dalam bukunya Lire le Theatre, yang meliputi alur dan skema aktan, tokoh, ruang, waktu, dan komunikasi dalam teks drama.
Hasil analisa memperlihatkan bahwa karsa utama Winnie adalah berkomuniasi dengan Willie. Hal ini didorong oleh keadaannya yang tak berdaya, terkubur di puncak buit gersang, terasing dari bagian semesta yang lain. Ia membutuhkan seseorang untuk membunuh kesunyian di seitarnya. Baginya, hari yang indah adalah hari ketika ia mendengar suara. Winnie tak pernah membiarkan waktu berlalu tanpa suara. Ia terus berbicara kepada Willie dan kepada dirinya sendiri. Winnie berusaha dengan segala cara agar Willie menanggapinya. Baik itu dengan berbicara, dengan gerakan-gerakan, atau gabungan keduanya. Namun usaha Winnie ini tidak didukung oleh ruang tempat ia berada dan wakktunya yang sangat terbatas. Winnie tidak hanya terkubur secara fisik di dalam tanah, tetapi juga terkubur dalam kenangan masa lalunya. ia sadar bahwa tak lama lagi ia akan mati, tetapi ironianya ia memutuskan untuk menjalani sisa hidupnya dengan cara yang ia pilih. Ia tetap optimis dengan usahanya berkomunikasi dengan Willie. Hingga akhir drama, keduanya masih tetap mencoba berkomunikasi dengan saling memandang. Seruan Oh Les Beaux Jours yang keluar dari mulut Winnie hanyalah tinggal sebuah usaha untuk menghibur diri, karena ia gagal berkomuniasi dengan orang yang paling dekat dengan dirinya.