Pecahnya Perang Dunia Kedua (1938-1945) telah banyak mendatangkan kesengsaraan bagi umat manusia, terutama bagi masyarakat Jerman yang mengalami kekalahan pada perang tersebut. Roman Du sollst nicht toten karya Hans Werner Richter merupakan roman yang mencerminkan situasi yang dialami masyarakat Jerman pada masa Perang Dunia Kedua tersebut dan penderitaan yang ditinggalkannya bagi mereka. Kekejaman perang dan semua derita yang diakibatkannya mengajarkan kepada manusia bahwa perang itu buruk dan tidak ada artinya selain daripada sebagai pembawa bencana dan petaka bagi manusia. Oleh karena itu manusia sedapat mungkin harus menjauhinya. Hans Werner Richter dalam roman Du sollst nicht toten ingin menyampaikan derita yang dialami manusia sebagai korban meletusnya api peperangan. Untuk itu ia menyerukan supaya kita harus menghindari terjadinya perang, apapun alasannya. Hal ini dapat terwujud jika setiap manusia bersikap saling mengasihi dan meghormati sesamanya.