Dalam skripsi ini saya menganalisis sejauh mana pengaruh ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita terhadap tindak tutur suami dan istri dalam berkomunikasi di lingkungan keluarga pada roman Liebe ist kein Argument karya Leonie Ossowsky. Fokus penelitian saya adalah modus komunikasi suami dan istri dalam keluarga dikaitkan dengan ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita. Fokus penelitian pada bidang pragmatik, sedangkan unsur sintaktis dan semantik sebagai penunjang.
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Teori-teori yang tersaji dalam bab II terdiri dari ringkasan sejarah keluarga di Jerman, teori komunikasi menurut Judy Pearson, ciri-ciri ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita menurut Ingrid Samel dan Santa Tromel Plotz, serta teori tindak tutur Austin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam bahasa pria dan wanita mempengaruhi komunikasi dalam roman Liebe ist kein Argument karya Leonie Ossowsky. Dominasi - yang merupakan salah satu ciri ragam bahasa pria - jelas terlihat pada roman tersebut. Prialah yang kebanyakan mendominasi percakapan dan berperan aktif di dalamnya, Pria lebih superior sedangkan wanita lebih inferior, karena interaksi dalam komunikasi bersifat searah.