Perjuangan kebebasan merupakan masalah yang masih tetap aktual hingga detik ini. Pada tahun 1973 melalui roman Die, neuen Leiden des jungen W. Ulrich Plenzdorf menggambarkan perjuangan kebebasan generasi muda Republik Demokrasi Jerman yang diwakili oleh tokoh utama roman, Edgar Wibeau. Roman ini diilhami oleh dua roman yaitu Die Leiden, des jungen Serthers karya Johann Wolfgang von Goethe (1774) dan The Catcher in the Rye (Der Fanger in Roggen) karya Jerome D. Salinger (1951). Masalah yang saya angkat dalam skripsi ini, yaitu bagaimana cara Edgar Wibeau memperjuangkan kebebasan? Apakah ia berhasil memperoleh kebebasan tersebut? Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan pendekatan secara ekstrinsik & intrinsik saya mengupas masalah tersebut di atas hingga sampai pada kesimpulan bahwa Edgar Wibeau telah berjuang untuk memperoleh kebebasan. Walaupun dalam perjuangan tersebut ia harus mati, namun ini bukan berarti kegagalan melainkan merupakan titik terang, yaitu suatu awal dan himbauan bagi generasinya untuk terus memperjuangkan apa yang telah dirintis oleh Edgar Wibeau.