Skripsi ini menganalisis tindak lokusi , tindak ilokusi dan tindak perlokusi dalam komik Hagar. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan antara tindak ilokusi dan tindak perlokusi dalam masing-masing cerita komik Hagar, menganalisis apakah terjadi ketidaksesuaian antara tindak ilokusi dan tindak perlokusi dan penyebab ketidaksesuaian tersebut, serta apa penyebab kelucuan di dalam masing_-masing cerita.
Dari kelima cerita yang menjadi korpus data, dua cerita merupakan cerita dimana tindak ilokusinya menghasilkan tindak perlokusi yang sesuai, satu cerita merupakan cerita dimana tindak perlokusi yang muncul tidak dapat sepenuhnya memenuhi tindak ilokusinya, satu cerita lain merupakan cerita dimana tindak perlokusi yang muncul merupakan tindak ilokusi yang tidak diharapkan, sedangkan dalam satu cerita terakhir, tidak ada tindak perlokusi yang terjadi, karena cerita tersebut, merupakan sebuah monolog.
Ketidaksesuaian antara tindak ilokusi pembicara dan tindak perlokusi mitra bicaranya hanya terdapat pada cerita pertama, yang disebabkan karena situasi dimana ada pihak yang merasa berkepentingan terhadap isi pembicaraan pembicara dengan mitra bicaranya, walaupun pihak tersebut sebenarnya berada di luar pembicaraan itu. Di dalam tiga cerita lainnya, tindak perlokusi yang terjadi adalah tindak perlokusi yang sesuai dengan tindak ilokusinya. Sedangkan di dalam satu cerita terakhir, tindak ilokusi pembicara tidak menghasilkan tindak perlokusi, karena di dalam cerita ini si pembicara tidak memiliki mitra bicara.
Kelucuan terjadi di dalam semua cerita. Kelucuan itu terjadi karena reaksi yang terjadi pada mitra bicara si pembicara. Akan tetapi, khusus untuk satu buah cerita yang merupakan monolog, kelucuan terjadi karena reaksi yang terjadi pada diri si tokoh sendiri.